Jadi seingatku hanya sekali sekolah libur di masa Ramadan saat pemerintahan Gus Dur, yakni Ramadan 1999. Pada Ramadan 2000 situasi sudah seperti sebelumnya. Anak tetap sekolah dengan jam yang lebih pendek.
Di masa Ramadan 1999 situasi politik masih hangat dan menyenangkan. Sebab, saat itu nyaris tak ada oposisi? Siapa yang oposisi?
Terpilihnya Megawati sebagai Wakil Presiden membuat PDIP masuk ke pemerintahan. Jadi tak ada oposisi.
Cuma di Ramadan 2000, seingatku situasi sudah mulai memanas. Amien Rais dan Gus Dur yang dulunya mesra, sudah mulai ada jarak.
Apalagi saat itu memang ada langkah-langkah Gus Dur yang dinilai kontroversial. Sehingga memancing dinamika politik tersendiri. Misalnya saja pembubaran Departemen Penerangan, Departemen Sosial. Bahkan seingatku, Kementerian Olahraga sempat ditiadakan di masa Gus Dur.
Sekarang?
Dulu aku tak sepakat jika sekolah libur saat Ramadan sekalipun pada akhirnya harus menerima karen faktanya begitu.
Lalu, bagaimana jika di masa Ramadan 2025 sekolah diliburkan? Ya kalau kini ya terserah saja. Diliburkan silakan, tidak diliburkan silakan. Yang penting bagaimana pemerintah maksimalkan sisi positifnya. Jika diliburkan ya maksimalkan positifnya, jika tidak diliburkan, ya maksimalkan positifnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H