"Kamu ke surau?" kata Ali.
"Ya," jawab Muin.
"Tumben ke surau?" tanya Ali.
"Aku tak enak sama Sarmin," jawab Muin.
"Kamu ke surau karena Tuhan atau karena Sarmin," tanya Ali.
Muin hanya menggelengkan kepala. "Tolong jangan bikin aku makin salah," kata Muin.
"Mengapa kamu tak juga ke surau?" tanya Muin.
"Aku merasa tak pernah nyaman ke surau milik Sarmin. Bukan suraunya yang membikin tak nyatam. Aku tak bisa menjelaskannya. Kau pasti juga merasakannya," kata Ali.
Muin mengangguk.
Setelah sempat naik jumlah jemaah, sepekan kemudian turunlah jumlah jemaah. Seperti sedia kala. Sarmin merasa sudah sangat jengkel dengan sebagian warga.
Jika sebelum waktu salat mulai, Sarmin berbicara soal neraka yang mengerikan melalui pengeras suara di surau. Tapi tetap tak ada yang ke  surau.