Ide ini karena saya sendiri tak sepakat dengan kotak kosong. Ide ini juga agar parpol lebih serius untuk mengusung calon. Parpol harus siap menang dan siap kalah.
Jika parpol memang tak mau bertarung, maka di pendaftaran tahap kedua adalah ruang bagi calon perseorangan dengan syarat yang lebih ringan.
Saya meyakini jika begitu maka tak akan ada kotak kosong. Itu sih keyakinan saya.
Kira-kira begitulah idenya.
Dugaan Enggan Tarung
Adanya realitas kotak kosong diduga karena parpol memang enggan bertarung. Parpol tak mau meramaikan persaingan, tapi hanya mau nempel ke calon yang potensial menang.
Kedua, adanya kotak kosong kuat indikasi bahwa kaderisasi pemimpin di parpol gagal. Buktinya dalam rentang waktu lima tahun tak ada calon pemimpin yang diajukan untuk pilkada. Fungsi kaderisasi parpol sangat dipertanyakan saat ada kotak kosong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H