Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saat yang Diduga Tak Waras Bicara tentang Malaikat

16 September 2024   10:29 Diperbarui: 16 September 2024   10:35 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maka dari itu, kabarnya malaikat bingung. Kok manusia sekarang, doa saja sudah serakah. Mau minta buanyak kekayaan," katanya.

"Kenapa tak minta supaya sehat. Kalau sehat kan tak mungkin yang lainnya sakit. Tapi kalau semua minta kaya raya ya tak mungkin. Kalau sebagian besar minta kaya raya dan dikabulkan, pasti akan ada yang miskin. Karena uang dan harta itu terbatas," katanya.

Aku kemudian bertanya. "Terus akhirnya bagaimana setelah malaikat bingung?" Tanyaku.

"Wah nggak tahu. Aku hanya dapat cerita sampai situ. Cerita panjangnya aku tak tahu. Ngga mungkin kan aku ngarang cerita," kata Dalban.

"Oh, berarti cerita tadi bukan karanganmu?" Tanyaku.

"Ya sebenarnya cerita tadi karanganku sih. Tapi hanya 5 persen yang karanganku," katanya.

"Yang 5 persen karanganmu, nah yang 95 persen?" Tanyaku.

"Yang 95 persen dusta," katanya enteng sambil berjalan pergi sembari membenarkan celana kolornya yang sudah turun sampai lutut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun