"Maka dari itu, kabarnya malaikat bingung. Kok manusia sekarang, doa saja sudah serakah. Mau minta buanyak kekayaan," katanya.
"Kenapa tak minta supaya sehat. Kalau sehat kan tak mungkin yang lainnya sakit. Tapi kalau semua minta kaya raya ya tak mungkin. Kalau sebagian besar minta kaya raya dan dikabulkan, pasti akan ada yang miskin. Karena uang dan harta itu terbatas," katanya.
Aku kemudian bertanya. "Terus akhirnya bagaimana setelah malaikat bingung?" Tanyaku.
"Wah nggak tahu. Aku hanya dapat cerita sampai situ. Cerita panjangnya aku tak tahu. Ngga mungkin kan aku ngarang cerita," kata Dalban.
"Oh, berarti cerita tadi bukan karanganmu?" Tanyaku.
"Ya sebenarnya cerita tadi karanganku sih. Tapi hanya 5 persen yang karanganku," katanya.
"Yang 5 persen karanganmu, nah yang 95 persen?" Tanyaku.
"Yang 95 persen dusta," katanya enteng sambil berjalan pergi sembari membenarkan celana kolornya yang sudah turun sampai lutut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H