Angkat besi dicoret dari cabang olahraga untuk Sea Games 2025. Padahal, negara-negara Asia Tenggara sedang bagus-bagusnya di angkat besi. Atas keputusan itu, Filipina menyatakan banding.
Dikutip dari spin.ph, pada Juni lalu, Thailand selaku tuan rumah Sea Games 2025 mencoret empat cabang olahraga. Empat cabang olahraga itu adalah angkat besi, karate, wushu, dan jiujitsu.
Khusus untuk angkat besi, pencoretan ini tentu merugikan bagi perkembangan angkat besi di Asia Tenggara. Negara-negara di Asia Tenggara cukup bergigi di cabang angkat besi pada Olimpiade 2024.
Indonesia mendapatkan satu emas, Thailand mendapatkan dua perak dan satu perunggu. Satu lifter Malaysia ada di posisi empat. Di Olimpiade 2020, bahkan Filipina dapat satu medali emas dari angkat besi.
Tentu saja jika ada angkat besi di Sea Games 2024, akan bagus untuk regenerasi. Artinya, pemain junior bisa dimaksimalkan di Sea Games untuk bertarung.
Jika hal itu terjadi akan sangat bermanfaat bagi regenerasi angkat besi di Asia Tenggara. Sehingga ada atlet yang potensial muncul di Sea Games dan bisa saja melaju di level yang lebih tinggi.
Yang unik lagi, angkat besi adalah olahraga Olimpiade. Jadi mengapa dicoret dari Sea Games? Kalau pencoretan jiujitsu, karate, dan Wushu mungkin masih bisa dimaklumi. Sebab tiga cabang itu bukan cabang rutin di Olimpiade.
Yang juga lebih unik, mengapa Thailand mencoret angkat besi. Sementara mereka berpotensi di ajang tersebut. Di Olimpiade, Thailand tiga kali dapat medali emas dari angkat besi.
Mereka juga beberapa kali dapat medali perak dan perunggu di ajang Olimpiade. Artinya, Thailand potensial dengan cabang angkat besi.
Thailand seperti lebih memprioritaskan olahraga andalan mereka untuk masuk Sea Games 2025 seperti Muay Thai. Padahal olahraga bela diri tersebut bukan olahraga Olimpiade.