Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Sepak bola Argentina

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Rekonstruksi Cara Pandang tentang Pekan Olahraga Nasional

15 Agustus 2024   09:15 Diperbarui: 15 Agustus 2024   09:26 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PON 2024 akan berlangsung di Aceh dan Sumut. (Dok Pemprov Sumut/sumutprov.go.id)

Pekan Olahraga Nasional alias PON akan kembali berlangsung pada tahun ini. Tepatnya 8 September sampai 20 September 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

PON jangan lagi dimaknai sebagai gengsi daerah. PON harus dimaknai sebagai menyiapkan atlet untuk level nasional. Karena untuk menyiapkan atlet nasional, maka harus ada pembatasan usia bagi atlet PON.

Misalnya yang boleh ikut PON adalah usia 23 tahun ke bawah. Atau mentok-mentoknya 25 tahun ke bawah. Artinya mereka yang muda memiliki kans untuk tumbuh dan berkembang melalui PON.

Sementara, mereka yang sudah level senior apalagi atlet level Olimpiade, dilarang ikut PON. Jangan sampai PON malah jadi ajang bagi para senior untuk terus mendapatkan medali emas.

Kalau yang senior terus diberi panggung melalui PON ya repot bagi junior. Yang junior akan sulit berkembang ketika yang senior terus bermain di PON.

Kalau di PON bisa berkembang, maka ada kans mereka yang muda untuk naik pangkat jadi atlet Sea Games. Tentu sebuah jenjang yang bagus bagi para pemuda untuk mengasah kemampuan di ajang berjenjang.

Harapannya dengan adanya pembatasan usia di PON, maka regenerasi dunia olahraga bisa berkembang. Akan muncul bibit baru dari ajang kontinu empat tahunan.

Tapi bagaimana kalau sudah ada kejuaraan nasional junior? Apakah PON perlu dibatasi usia? Justru jika sudah ada kejuaraan junior, maka lebih bagus. Si junior ikut kejuaraan junior plus ikut PON yang ada batasan usia. Mental bertanding dan pengalaman bagi si junior akan bertambah.

Abaikan Gengsi

Di sisi lain, abaikan gengsi daerah. Kepala daerah tak perlu berbicara tentang gengsi daerah di PON. Ngapain juga bicara gengsi daerah. Tak penting!

PON harus dimaknai sebagai kepentingan nasional, bukan sebagai alat politik untuk kepala daerah cari muka. Juga bukan dimaknai sebagai kepentingan daerah.

Tugas daerah, adalah menyiapkan bibit unggul terbaik untuk kepentingan nasional. Yang penting siapkan atlet muda yang terbaik untuk bermain di PON.

Senior

Lalu bagaimana dengan atlet senior? Atlet senior sudah saatnya bertarung di level yang lebih tinggi dari PON. Atau silakan saja main di level nasional, tapi bukan PON.

Mungkin ada kejuaraan nasional yang tidak berkaitan dengan PON? Nah ditampung saja di situ. Sehingga mereka yang senior masih bisa berkompetisi.

Tapi sekali lagi untuk PON, tepat jika ada pembatasan usia. Agar atlet muda bisa berkembang. Agar regenerasi bisa berjalan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun