Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mantra Argentina Itu Bernama Di Maria

14 Juli 2024   13:35 Diperbarui: 14 Juli 2024   13:38 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu di Piala Dunia 2022, Argentina main di final bertemu Prancis. Di Maria lagi-lagi membuat satu gol di final yang berakhir untuk kemenangan Argentina melalui tendangan penalti.  Kala itu di waktu normal pertandingan berakhir dengan 2-2. Di Maria mencetak gol kedua bagi Argentina. Di waktu tambahan kedudukan menjadi 3-3. Pada akhirnya Argentina menang adu penalti atas Prancis.

Selain empat final itu, ada tiga final lainnya yang dilakukan Argentina dalam rentang 16 tahun terakhir. Tiga final itu adalah Piala Dunia 2014, Copa America 2015, dan Copa America Centenario 2016.

Di final Piala Dunia 2014, Angel Di Maria tidak bisa bermain. Kala itu, Argentina harus mengakui keunggulan Jerman dengan skor 0-1. Ketidakberuntungan Di Maria kembali terjadi di final Copa America 2015.

Di final Copa America 2015, Di Maria hanya bermain 29 menit dan harus diganti keluar. Argentina pun pada akhirnya kalah adu penalti dari Chile. Setahun setelahnya, Di Maria kembali bermain di final Copa America Centenario 2016. Dia tak main penuh. Argentina kembali kalah dari Chile di adu penalti.

Setelah kekalahan ketiga beruntun itu, Di Maria diwawancara dan tak bisa menahan air matanya. Dia sedih amat sangat karena Argentina gagal hingga kali ketiga secara beruntun di partai final.

Jadi, satu fenomena yang bisa disimpulkan, sekalipun tentu saja tak rasional adalah, Argentina juara ketika Di Maria mencetak gol. Itu yang  terjadi dalam 16 tahun terakhir.

Tak juga diketahui apakah pelatih Argentina saat ini Lionel Scaloni percaya dengan hoki? Entahlah. Tapi jika dia percaya hoki, percaya bahwa mantra Argentina itu adalah Di Maria, maka pemain sayap itu akan kembali dimainkan di final nanti.

Partai Terakhir

Jika main di partai puncak, maka laga final Copa America 2024 adalah laga terakhir Di Maria bersama Argentina. Pemain yang kini sudah berusia 36 tahun itu sudah mendeklarasikan bahwa Copa America 2024 adalah ajang terakhir baginya bersama Argentina.

Setelah ajang ini maka dia akan pensiun dari timnas. Di Maria sudah bulat memutuskan untuk pensiun. Maka, jika diberi kesempatan untuk bermain, Di Maria tentu akan habis-habisan mengeluarkan tenaganya. Sehingga dia bisa merasakan akhir manis bersama timnas Argentina.

Di sisi lain, kehilangan Di Maria setelah Copa America 2024 akan membuat Argentina kehilangan pemain sayap hebatnya. Sampai saat ini belum ada pemain sayap Argentina khususnya di sayap kanan yang memiliki kemampuan seperti Di Maria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun