Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Sepak bola Argentina

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Scaloni Sudah Antisipasi ketika Senja Menyambut Messi

10 Juli 2024   17:25 Diperbarui: 10 Juli 2024   17:40 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi. (Afp/juan mabromata dipublikasikan kompas.com)

Argentina lolos ke final Copa America 2024 setelah mengalahkan Kanada 2-0, Rabu (10/7/2024) pagi WIB. Namun, peran Lionel Messi tak sesignifikan ajang sebelumnya. Messi menapai era senja. Kemunkinan dua gelar yang dia dapatkan tiga tahun lalu, potensial melayang. Gelar itu adalah topskor dan pemain terbaik Copa America.

Pelatih Argentina Lionel Scaloni sepertinya memang sudah punya formula agar timnya tak tergantung Messi. Messi main atau tidak, Argentina tetap main bagus.

Gambaran itu sebetulnya sudah terlihat dalam beberapa tahun terakhir, khususnya setelah Argentina juara Piala Dunia 2022. Scaloni berani tidak memainkan Messi dan buktinya Argentina tetap bagus.

Tengok saja di kualifikasi Piala Dunia 2026. Argentina sudah main enam kali dengan hasil lima kali menang dan sekali kalah.

Berdasarkan data FIFA.com, dari lima kali kemenangan, Messi tak main kala Argentina menang 3-0 atas Bolivia. Messi hanya main di babak kedua ketika Argentina mengalahkan Paraguay 1-0. Saat Argentina menang 1-0 atas Brasil, Messi bermain 78 menit.

Dari fakta seperti itu, Lionel Scaloni mungkin mulai meneropong potensi Messi makin menurun. Lalu, dengan formulanya, tetap membuat Argentina kompetitif sekalipun sang kapten tak main sama sekali atau tak main sampai 90 menit.

Scaloni kembali mau mengistirahatkan Messi di laga melawan Peru. Walau dalihnya adalah terkait kebugaran sang bintang. Tapi apapun alasannya, faktanya Messi tak bermain dan Argentina menang 2-0.

Di laga melawan Ekuador, Messi yang bermain juga tak terlihat sama sekali. Ada satu peluang yang dia buat, tapi tendangan yang sangat tidak mematikan. Pressing ketat Ekuador membuat Messi tak berkutik.

Saat melawan Kanada, Messi memang memiliki dua peluang bagus dan satu gol. Gol itu pun karena kerja keras Enzo Fernandez. Sepanjang laga melawan Kanada, terlihat bagaimana Messi yang sudah mulai menua dengan kelincahan yang jauh menurun.

Julian Alvarez yang rajin naik turun menjadi cermin yang nyata bagi Messi yang belakangan sering terlihat jalan kaki.  Walaupun tidak bisa dipungkiri, berkelas tetap berkelas. Messi memberikan beberapa umpan bagus pada koleganya.

Satu yang pasti, di masa Scaloni adalah ada evolusi terkait peran Messi. Memang Messi akan selalu bermanfaat ketika ada. Tapi, ketika sang bintang absen, Argentina tidak mengalami ketimpangan yang nyata. Para pemain Argentina bisa beradaptasi dengan cepat ketika Messi tak bermain.

Dengan performa Messi saat ini, dua gelar yang dia dapatkan tiga tahun lalu sepertinya akan melayang ke pemain lain. Tiga tahun lalu, Messi menjadi topskor dan pemain terbaik Copa America. Kala itu Messi menjadi topskor dengan empat gol. Messi membuat empat gol bersama dengan Luis Diaz dari Kolombia.

Kini, Messi baru membuat satu gol. Sementara, pencetak gol terbanyak sementara Copa America 2024 adalah koleganya yakni Lautaro Martinez. Lautaro kini sudah membuat empat gol. Dengan satu laga sisa, sepertinya sulit bagi Messi membuat empat gol untuk melewati capaian Lautaro Martinez.

Apalagi, partai final tentu akan jadi laga yang lebih ketat siapapun yang akan jadi lawan Argentina. Dengan laga yang lebih ketat, peluang mencetak gol tentu lebih kecil. Mungkin ceritanya akan berbeda jika Argentina mendapatkan tiga atau empat penalti di final. Itu akan jadi milik Messi. Tapi kemungkinan itu sangat kecil sekali.

Lalu gelar pemain terbaik sepertinya juga akan melayang. Kandidat terkuat pemain terbaik di Copa America sepertinya menjadi milik James Rodriguez, bintang gaek asal Kolombia. Mantan pemain Real Madrid yang kini sudah berusia 32 tahun itu mampu membuat satu gol dan lima assist dalam lima pertandingan.

Jika Kolombia mengalahkan Uruguay dan lolos ke final, maka peluang pemain terbaik akan makin mungkin mampir ke James Rodriguez.

Messi mungkin akan jadi kepingan terakhir generasinya di timnas Argentina. Sebab, Di Maria yang bisa dibilang satu angkatan dengan Messi, akan pensiun dari timnas Argentina selepas Copa America. Entah bagaimana dengan Nicolas Otamendi. Jika Di Maria dan Otamendi pensiun, maka Messi akan manusia terakhir di angkatannya di timnas. Sebab, Messi konon masih ada keinginan main di Piala Dunia 2026.

Tapi sekali lagi, Scaloni sudah punya formula jika Messi tak ada di skuad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun