Lain waktu dia bicara tentang Samin. Lelaki yang sukanya suruh sana suruh sini. "Dalihnya dia tetua di sini. Lalu dengan entengnya minta yang lebih muda untuk memijat. Kan feodal banget itu," kata Duki.
"Kalian juga hati-hati dengan Karmo. Kalau bisa jangan berhubungan dengan dia. Setiap omongan akan dia pelintir untuk keuntungan dia pribadi," ujar Duki.
Satu per satu orang-orang problematik dia telanjangi. Sebab, kampungnya memang problematik. Kampung tak maju karena banyak orang problematik.
Duki terus mengulang cerita ketika nongkrong dengan anak muda. Dia berharap anak muda tak ada yang problematik.
Satu ketika saat nongkrong, ada yang teriak dari jalan ke Duki. Saat itu, Duki nongkrong dengan beberapa pemuda.
"Hei Duki!!" Teriak lelaki yang memakai helm dan masker.
"Dasar lelaki problematik. Tiap hari nongkrong ngobrolin orang. Kerja Duki, kerja!" Teriak lelaki itu sembari berlalu.
Sejak saat itu Duki merasa marwahnya runtuh di hadapan para pemuda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI