Tiba-tiba Sarno masuk tanpa permisi ke ruang kerja kepala desa alias kades. Dia menggebrak meja dengan tangan kosongnya. Tangannya menunjuk muka kades dengan geram. Si kades yakni Daryono mencoba untuk sabar.
"Sejak kapan balai desa ada tukang parkirnya. Balai desa itu tempat melayani, bukan untuk memeras," kata Sarno dengan suara tinggi.
"Kades ngga becus!" teriak Sarno kemudian berlalu pergi dengan amarah yang besar.
Sarno adalah tim sukses Darman, calon yang jadi lawan Daryono setahun lalu.
Daryono sendiri kaget dengan pernyataan Sarno. Sebab, dia memang tak terlalu memperhatikan area balai desa. Dari balik jendela dia mengamati dengan seksama. Ternyata apa yang dikatakan Sarno benar adanya.
Kamali, lelaki kekar itu tetiba jadi tukang parkir. Dia memang tak menarik uang. Tapi gesturenya membuat orang sungkan untuk tak memberi uang.
"Sejak kapan Kamali jadi tukang parkir di balai desa," batin kades.
***
"Sejak kapan kamu jadi tukang parkir di balai desa?" tanya kades geram.
"Kemarin, baru dua hari," kata Kamali.