Namun, jika daerahnya memiliki masyarakat heterogen, maka pemakaian pengeras suara di luar bisa jadi kendala. Situasi dan kendalanya bisa macam-macam.
Saya tak punya solusi atau pandangan harus bagaimana soal pengeras suara musala/masjid/surau. Tapi hanya bisa memetakan bahwa jika di daerah yang semuanya muslim, hal itu tak masalah. Tentu saja asal tak berlebihan, misalnya jam 12 malam pakai pengeras suara luar.
Tapi di daerah yang heterogen atau muslim sangat minoritas, pemakaian pengeras suara di luar untuk selain azan memang sensitif.
Kemudian, memang harus ada pengelolaan untuk isu yang sensitif. Dikelola dengan sangat baik. Sebab, agama memang sangat sensitif di negeri ini. Aturan harus bisa menyelami ranah sensitivitas masyarakatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H