Lalu apa masalahnya?
Jika nanti Persekat disetujui menang WO, klasemen akhir grup D adalah Persipura peringkat 1 dengan 11 poin, Persekat di posisi dua dengan 9 poin, PSCS di peringkat tiga dengan 9 poin. Kalteng Putra dengan -5 poin.
Mengapa PSCS kalah peringkat dari Persekat sekalipun memiliki nilai sama? Karena Liga 2 ini ternyata memakai selisih gol sebagai acuan pertama jika ada dua tim memiliki nilai sama. Â Sementara Kalteng Putra memiliki nilai -5 karena nilainya dikurangi 9 usai dua kali mogok. Jika mengacu pada klasemen itu, maka Kalteng Putra dan PSCS yang akan degradasi.
Tapi diskusi tak sampai di sini. Ada yang berpendapat harusnya Kalteng Putra bukan hanya dikurangi poin, tapi harusnya didiskualifikasi. Jika didiskualifikasi maka semua laga tim melawan Kalteng Putra dihapus.
Jika semua laga melawan Kalteng Putra dihapus, maka klasemen akan berubah. Posisi pertama adalah PSCS dengan 6 poin dari empat laga, Persekat dengan 5 poin dari empat laga, Persipura dengan 5 poin dari empat laga. Mengapa Persipura kalah posisi dari Persekat? Dua tim memiliki nilai dan head to head yang sama, sehingga penentuan klasemen berdasarkan kedisiplinan alias jumlah kartu kuning/merah yang diterima.
Mengapa ada wacana Kalteng Putra didiskualifikasi? Yak arena Kalteng Putra WO dua kali secara beruntun. Bagi mereka yang bermazhab "haram" WO dua kali, maka Kalteng Putra harus didiskualifikasi.
Memang ada cerita tim dua kali WO didiskualifikasi? Ada. Ceritanya terjadi di Liga Indonesia belasan tahun lalu. Persis Solo dan Persema pernah didiskualifikasi karena WO dua kali. Bisa dibaca di sini. Atau bisa juga dibaca di sini. Bisa juga dibaca di sini.Â
Lalu Apa?
Bagi saya harusnya operator liga sudah menjelaskan banyak hal tentang segala kemungkinan. Bahkan, ketika Kalteng Putra WO di laga melawan PSCS, operator liga harusnya langsung berbicara ke publik segala kemungkinan yang terjadi.
Sehingga, sebelum laga pamungkas kemarin, semua sudah jelas akan seperti apa jadinya. Ya harusnya begitu. Ya ngga?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H