Franz Beckenbauer, legenda sepak bola Jerman telah wafat pada 7 Januari 2024. Satu hal yang saya ingin tanyakan adalah mengapa Beckenbauer tak dipecat sebagai pelatih kala Jerman Barat gagal juara Euro 1988?
Saya tentu tak tahu jawabannya. Tapi saya ingin mengatakan bahwa Jerman (Jerman Barat) dalam banyak kesempatan tidak asal pecat pelatih. Walaupun tentu saja ada pelatih mereka yang baru sebentar lalu dipecat.
Beckenbauer melatih Jerman Barat sejak lepas Euro 1984. Maka ajang pertama mayornya adalah Piala Dunia 1986. Jerman Barat kala itu mampu sampai final. Sayangnya kalah dari Argentina 2-3.
Kemudian di Euro 1988, Jerman Barat adalah tuan rumah dan tentu saja dengan Beckenbauer sebagai pelatihnya. Semua orang Jerman Barat berharap mereka bisa jadi juara. Tapi ternyata Jerman Barat gagal.
Boro-boro sampai final, Jerman Barat kalah di semifinal dari Belanda. Kalah di depan pendukungnya sendiri. Hal itu menyakitkan. Apakah Beckenbauer dipecat sebagai pelatih?
Tidak. Beckenbauer tetap melatih Jerman Barat. Tetap dapat kesempatan. Saya hanya menduga karena performa Jerman Barat tidak buruk. Sampai akhirnya Jerman Barat dengan pelatih Beckenbauer mampu juara Piala Dunia 1990. Enam tahun Beckenbauer jadi pelatih Jerman Barat dan hanya beri satu trofi tapi sangat  bergengsi yakni Piala Dunia.
Kemudian, ada Berti Vogts. Dia melatih Jerman sejak 1992. Di Euro 1992 Jerman masuk final tapi kalah dari Denmark. Kemudian di Piala Dunia 1994 Jerman hanya bisa sampai babak perempat final.
Secara mengejutkan Jerman kalah 1-2 dari Bulgaria. Walaupun jeblok di Piala Dunia 1994, Vogts tidak dipecat. Dia tetap dapat kesempatan dan akhirnya jadi juara Euro 1996. Â Lalu, Joachim Low melatih Jerman malah sampai 15 tahun. Capaiannya dua yakni juara Piala Dunia dan Piala Konfederasi.
Walaupun tetap ada pelatih Jerman yang berumur pendek. Misalnya Erick Ribbeck yang hanya 1998 sampai 2000. Lalu, Jurgen Klinsmann dan Hansi Flick. Erick Ribbeck dan Hansi Flick memang jeblok. Hansi Flick sebenarnya mendapatkan kesempatan pasca buruk di Piala Dunia 2022. Namun, performa Jerman di uji coba jelang Euro 2024 sangat buruk. Padahal, Jerman adalah tuan rumah.
Saya hanya ingin mengatakan, silakan saja suara berhamburan soal pelatih. Tapi federasi harus memikirkan bagaimana agar tidak asal memecat pelatih. Jika ada suara asal pecat pelatih, ya anggap saja sambil lalu.
Khusus ke Indonesia misalnya, apa yang dilakukan STY sudah bagus. Lolos ke Piala Asia adalah capaian luar biasa bagi Indonesia. Sebab, sejak 2004, Indonesia tak bisa lolos ke Piala Asia via kualifikasi. Bahkan, lolos ke Piala Asia di tiga level. Jadi pertahankan STY sampai tugasnya tuntas. Kapan tugasnya tuntas? Ya sesuai kontraknya. Â
Beda Pelatih Klub dan Timnas
Bagi saya pelatih klub dan timnas memiliki atmosfer berbeda. Pelatih klub akan dihadapkan dengan rutinitas yang padat. Sementara, pelatih timnas tidak dihadapkan dengan rutinitas yang padat. Performa klub pun padat, sementara performa timnas cenderung tidak padat.
Jika ada pelatih klub yang dipecat setelah enam laga kompetisi yang buruk, maka wajar saja. Sebab, jika dipertahankan, ada kemungkinan klub akan kalah di laga selanjutnya. Mengapa? Karena jarak antara satu laga dengan laga lainnya hanya kisaran sepekan atau malah kurang.
Artinya, suasana psikologis pemain tidak terjeda panjang. Bahkan, dalam sepekan pembicaraan masih soal kegagalan pekan lalu. Maka, bisa saja di pekan selanjutnya akan lebih buruk.
Beda dengan timnas. Satu laga dengan laga lainnya jedanya bisa sampai satu atau dua bulan. Kalah di bulan lalu belum tentu buruk di bulan ini. Sebab, pemain sudah tidak mendapatkan tekanan ketat. Dua pekan setelah kekalahan, isu yang berkembang sudah berubah. Pemain sudah mengalami cerita hidup baru. Ada jeda yang cukup untuk memulihkan kepercayaan diri jika bermain untuk timnas. Maka, kalah dua kali beruntun, di laga berikutnya di bulan berikutnya bisa saja lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H