PT Gunbuster Nickel Industry atau PT GNI telah memberikan kemanfaatan ekonomi pada tiga kelompok masyarakat di sekitar lingkar industri. Berdasarkan informasi PT GNI di pemberitaan, tiga kelompok tersebut antara lain pertama, kelompok masyarakat pekerja; kedua, kelompok masyarakat pemasok kebutuhan pekerja; ketiga, kelompok masyarakat yang terdampak aksi sosial perusahaan.
PT GNI adalah perusahaan smelting terkemuka di Indonesia dan dikutip dari Kompas.com, perusahaan smelter, secara sederhana adalah pabrik yang mengelola produk pertambangan berbentuk biji hingga menjadi bahan setengah jadi (1). Bahan setengah jadi yang dihasilkan PT GNI adalah Nickel Pig Iron (NPI) yang merupakan bahan baku untuk pembuatan stainless steel, bahan baku badan pesawat, peralatan makan, kawat baja anti karat, dan lainnya.
Berdasarkan informasi PT GNI, PT GNI berdiri sejak tahun 2019 dan diresmikan pada tahun 2021 dan berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Tak tanggung-tanggung, Presiden Joko Widodo yang meresmikan beroperasinya PT GNI (2).
Layaknya investasi, perusahaan smelter ini juga memberikan dampak pada tiga kelompok masyarakat. Imbasnya, derajat perekonomian masyarakat bisa meningkat. Kelompok masyarakat pertama yang mendapatkan manfaat secara ekonomi tentu saja mereka yang menjadi pekerja di PT GNI.
Sejak mulai dibangun hingga saat ini, PT GNI telah menyerap belasan ribu tenaga kerja dan kedepannya perusahaan ini berencana untuk menyerap puluhan ribu, tenaga kerja lokal. Jumlah tersebut adalah 90 persen dari seluruh tenaga kerja PT GNI (3).
Berdasarkan informasi PT GNI itu, maka upaya tersebut akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dan akan mengurangi jumlah angka pengangguran. Ketika pengangguran berkurang, maka kerawanan sosial juga akan berkurang.
Kelompok masyarakat kedua adalah yang mendapatkan kemanfaatan secara ekonomi karena keberadaan PT GNI adalah mereka yang terdampak atas tingginya jumlah tenaga kerja. Jika ada banyak tenaga kerja di Desa Bunta, maka para pekerja membutuhkan sandang, pangan, dan papan.
Penyedia sandang, pangan, papan inilah yang menjadi kelompok masyarakat kedua yang mendapatkan keuntungan.
Bukti nyatanya adalah di Pasar Bunta. Beberapa pedagang di Pasar Bunta merasakan keuntungan yang bertambah karena semakin ramainya Bunta dengan keberadaan para pekerja.
Salah satu yang memberikan kesaksian tentang kenaikan pendapatan pedagang di Pasar Bunta adalah pemilik warung makan Ibu Hasiman. Wanita yang berjualan sejak 2016 ini mengaku pendapatannya meningkat karena pelanggannya bertambah dan karyawan PT GNI menjadi langganan di warungnya (4).
Kemudian, penjual pakaian di Pasar Bunta yakni Rizal juga mengungkapkan keuntungan berlipat yang dia dapatkan setelah adanya PT GNI. Dia yang berjualan sejak 2016 ini juga mengaku bisnis pakaiannya semakin meningkat.
Rizal mengatakan bahwa dia sudah memiliki cabang sejak dagangannya makin laris dan Rizal pun berharap agar PT GNI terus membesar dan memberi efek yang lebih baik lagi pada perekonomian masyarakat (5).
Kelompok masyarakat ketiga yang bisa mendapatkan dampak ekonomi adalah mereka yang mendapatkan bantuan usaha dari PT GNI. Andri, pembudidaya lobster di Morowali Utara mengaku mendapatkan bantuan dari PT GNI. Dia mengaku mendapatkan akses dari PT GNI untuk bisa membudidayakan lobster (6).
Keberadaan tiga kelompok masyarakat dan PT GNI ini bisa menjadi cerita saling untung. Jika PT GNI makin besar maka tiga kelompok masyarakat berpotensi sejahtera.
Tak hanya itu, ketika masyarakat sejahtera, rasa timbal baliknya akan besar pada PT GNI. Tiga kelompok masyarakat akan membangun iklim yang memadai agar PT GNI terus bisa berkembang.
Hubungan saling untung antara perusahaan dengan tiga kelompok masyarakat jika terus berjalan dengan baik, tentu akan memberikan keuntungan berlipat-lipat pada kedua belah pihak. Apalagi jika komunikasi terus dilakukan antara kedua pihak, maka sinergitas antara perusahaan dan tiga kelompok masyarakat tak perlu diragukan lagi.
Regulasi Keamanan Kerja di PT GNI
Bekerja di smelter tentu memiliki risiko. Salah satunya karena melibatkan alat dan suhu tinggi sampai ribuan derajat celcius. Untuk itu, berdasarkan informasi PT GNI, maka ada regulasi keamanan kerja di PT GNI. Lalu, apa saja regulasi keamanan kerja di PT GNI?
PT GNI rutin mengadakan agenda Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Penyelamatan dan Penanganan Kecelakaan Kerja dengan menggandeng Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Palu. Pada Februari 2022 lalu, pelatihan berlangsung di sekitar tempat pelatihan keselamatan kerja dan diikuti oleh berbagai departemen di PT GNI, termasuk Departemen Health, Safety, and Environment (HSE).
Selanjutnya, agenda pelatihan ini adalah guna melatih para pegawai untuk mengatasi beberapa hal. Misalnya, cara penggunaan alat pemadam api ringan, pelatihan vehicle accident rescue, lowering atau lifting evakuasi kebakaran, dan latihan water rescue (7).
Lalu, untuk mencegah kecelakaan kerja, PT GNI juga bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Langkah tersebut tentunya untuk meningkatkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Upaya tersebut ada di dalam Komitmen dan Ikrar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT GNI.
Referensi:
1. https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/29/150000279/3-alasan-pentingnya-smelter-
nikel-di-indonesia?page=all
2. https://www.kompas.id/baca/adv_post/resmi-dibuka-pada-2021-ini-jumlah-serapan-tenaga-
kerja-lokal-pt-gni
3. https://www.kompas.id/baca/adv_post/resmi-dibuka-pada-2021-ini-jumlah-serapan-tenaga-
kerja-lokal-pt-gni
4. https://www.youtube.com/watch?v=fExSfGcv8fU
5. https://www.youtube.com/watch?v=fExSfGcv8fU
6. https://www.metrosulteng.com/ekonomi/pr-5193675658/pt-gni-bantu-perekonomian-warga-
di-morowali-utara
7. https://gunbusternickelindustry.com/2023/08/29/upaya-mengurangi-angka-kecelakaan-kerja-
pt-gni-ciptakan-lingkungan-kerja-yang-aman/
