Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Cakar Garuda Terlihat di Babak Kedua Lawan Panama

14 November 2023   05:18 Diperbarui: 14 November 2023   05:36 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia vs Panama. (Kompas.com/suci rahayu)

Indonesia bermain 1-1 melawan Panama di laga Piala Dunia U17 grup A, Senin (13/11/2023). Menurut saya Indonesia belum bagus, tapi di babak kedua Indonesia sudah memperlihatkan cakarnya, memperlihatkan kelebihannya.

Kenapa saya bilang belum bagus karena karena masih sering terjadi salah umpan. Permainan di lini tengah pun tak terlihat. Jadi secara permainan saya sendiri tidak puas. Namun, di babak kedua Indonesia mampu membuat hal yang berbeda.

Indonesia mampu terlihat lebih mengancam. Kenapa saya bilang begitu? Karena setidaknya Indonesia empat kali mengancam gawang Panama dan satu di antaranya menjadi gol.
Ancaman pertama adalah tandukan Arkhan Kaka yang berbuah gol.

Ancaman kedua adalah keruwetan di samping gawang Panama. Di momen itu Iqbal Gwijangge sudah mampu menembak bola. Sayangnya, masih nyangkut di kiper Panama. Ketiga adalah ketika Arkhan Kaka mendapatkan umpan, dia ajak lari bek Panama dan Arkhan menendang bola. Sayangnya, bolanya masih tepat mengarah ke kiper.

Keempat adalah ketika Arkhan Kaka mampu beraksi di sayap kiri dan kemudian mengarahkan bola ke tengah. Sayang, tendangan Hanif tak terlalu keras dan mengarah ke kiper.

Empat ancaman itu membuktikan bahwa Indonesia punya cakar. Bahkan di laga melawan Panama, shot on goal Indonesia adalah 4, lebih banyak daripada saat lawan Ekuador. Saat lawan Ekuador, shot on goal Indonesia hanya dua.

Kemudian, empat peluang Indonesia di babak kedua membuktikan satu hal.
 Walaupun mungkin satu hal ini bisa berdampak negatif. Satu hal itu adalah bermain tanpa permainan di tengah.

Empat peluang Indonesia itu, dua peluang melalui samping. Satu peluang lainnya adalah umpan langsung ke depan dan satu peluang umpan terobosan.

Faktanya main dari tengah pun sulit karena sejak lawan Ekuador performa tengah kita, menurut saya, tak terlalu dominan. Maka Indonesia seperti bisa menggigit ketika tidak melalui tengah. Saat lawan Ekuador pun, gol juga dari sayap. 

Ya mau bagaimana lagi karena lini tengahsering kalah, main langsung ke depan atau lewat sayap bisa jadi opsi. Bahkan menghasilkan gol.

Di laga melawan Maroko, Indonesia harus menang jika ingin pasti lolos ke 16 besar. Tapi jika seri pun masih bisa lolos ke 16 besar asalkan jadi tiga terbaik.

Tapi jika pun seri ya sudah bagus karena Maroko lebih kuat dari Panama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun