Siapa yang mengira Effendy Choirie bisa bersatu dengan Muhaimin Iskandar. Siapa yang sangka Yaqut Cholil Qoumas kini seperti berhadap-hadapan dengan Muhaimin Iskandar. Inilah panas dingin kader Nahdlatul Ulama (NU) jelang Pemilu.
Effendy Choirie atau Gus Choi dulu adalah politisi PKB. Termasuk sosok yang vokal di Senayan alias gedung DPR. Tapi PKB kemudian terpecah di tahun 2008.
Ada PKB Gus Dur dan ada PKB Muhaimin. Effendy Choirie, Ali Masykur Musa, Yenny Wahid, ada di PKB Gus Dur. Mereka berhadap-hadapan dengan PKB Muhaimin.
Pada akhirnya, PKB Muhaimin yang bertahan sampai saat ini. Setelah hilang dari perpolitikan, Effendy Choirie kemudian memutuskan berubah haluan. Dia menyeberang ke NasDem. Selain Effendy, orang PKB Gus Dur yang ke NasDem adalah Hermawi Taslim. Tapi setahuku Hermawi bukan kader NU.
Tapi kini, NasDem mendadak berangkulan dengan PKB. Maka, Gus Choi dengan Muhaimin pun satu barisan. Beberapa hari setelah deklarasi AMIN, Muhaimin memosting foto bersama Gus Choi. Foto dengan caption yang pesannya adalah bahwa dulu berseberangan dan kini bersama.
Politik memang begitu.
Belakangan cerita berbeda terjadi antara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan Muhaimin dan pendukungnya. Mula ceritanya ketika Yaqut meminta agar pemilih jangan memilih calon pemimpin yang menggunakan agama untuk kepentingan politik.
"Kita lihat calon pemimpin ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak. Kalau pernah, jangan dipilih," kata Yaqut di Garut, Jawa Barat, dikutip dari siaran pers Kementerian Agama (Kemenag), Senin (4/9/2023) seperti diberitakan kompas.com.
Yaqut memang tak menyebut nama. Tapi orang akan merujuk pada satu nama soal pernyataan Yaqut tersebut. Hingga kemudian Muhaimin memberi respons bahwa pernyataan Yaqut seperti buzzer.
PKB kemudian ingin mendisiplinkan Yaqut. Sebab Yaqut memang PKB. Tapi Yaqut mempersilakan soal pendisiplinan itu.