Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Panas Dingin Kader NU Jelang Pemilu

2 Oktober 2023   22:03 Diperbarui: 2 Oktober 2023   22:07 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo NU. (Jabar.nu.or.id)

Cerita Yaqut yang berhadapan dengan Muhaimin seperti melanjutkan cerita saling berhadapannya antara Muhaimin dan Yahya Cholil Staquf, Ketua PBNU sekaligus kakak dari Yaqut.

Perseteruan antara NU dipisahkan dengan PKB sebagai organisasi di satu sisi dan di sisi lain mengeratkan PKB dengan NU.

Cerita panas kader NU sebenarnya terjadi tak hanya kali ini. Rentetan pemilu sebelumnya, riak panas antara kader NU terjadi.

Dulu yang cukup kencang adalah ketika elite NU yang berhadapan yakni Ketua Umum PBNU kala itu Hasyim Muzadi dengan Ketua Dewan Syuro PKB Gus Dur. Hal itu terjadi saat Pilpres 2004.

Sampai kemudian suara NU terbelah. Ada yang memilih Megawati-Hasyim dan ada yang berlabuh ke Wiranto-Sholahudin Wahid. Jadi panasnya tokoh NU sudah lama terjadi.

Kemudian kisaran tahun 2007, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengungkapkan pernyataan yang cukup menggemparkan. Beliau bilang bahwa PPP adalah rumah besar umat Islam. Pernyataan yang setidaknya direspons tanda tanya oleh banyak orang PKB.

Dari cerita-cerita itu, ya begitulah kader dan tokoh NU. Bersebrangan politik hal yang biasa.

Di sisi lain, arus bawah tetaplah arus bawah. NU tetaplah NU. Orang di bawah tetap yasinan, tetap tahlilan, tetap berzanji. Bukti bahwa kedewasaan NU jauh lebih kuat daripada perseteruan politik.

Jadi tak perlu kaget dengan segala fenomena kader atau tokoh NU jelang pemilu. Ya memang begitu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun