Tapi, saat ini tak semua anak muda seperti itu. Mereka harus dirangkul, diajak, diberi tahu untuk ikut mengurusi kampung. Elite kampung harus paham bahwa zaman sudah berubah. Elite kampung harus bisa merangkul dan mengajak anak muda.
Anak muda dahulu tanpa dirangkul sudah jalan. Anak muda sekarang, sebagian di antaranya harus diajak terlebih dahulu agar terlibat dalam urusan kampuang. Kenapa begitu? Ya karena dunia sudah berubah. Maka, elite kampung harus memahami perubahan itu.
Yang Senior Kurangi Peran
Salah satu penyakit kenapa regenerasi Agustusan tidak berjalan adalah karena yang senior ingin selalu berperan. Yang senior ingin selalu menjadi pemegang pengeras suara di acara sambutan. Yang senior ingin selalu menjadi pusat lalu lintas.
Penyakit ingin selalu menjadi pemimpin di kampungnya sendiri, akan merusak regenerasi. Maka, yang tua harusnya terus mengurangi peran seiring berjalannya usia.
Bahkan, di usia tertentu, yang tua cukup diam saja. Biarkan yang muda berkreasi dengan idenya. Yang tua hanya memberikan nilai secara global saja. Tak perlu cawe-cawe urusan Agustusan. Cukup duduk manis dan memahami bahwa dunia telah berubah. Yang tua harus tahu diri agar regenerasi kepemimpinan terus berkelanjutan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H