Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Sepak bola Argentina

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta yang Jahat

20 Juli 2023   19:07 Diperbarui: 20 Juli 2023   19:29 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (shutterstock dipublikasikan kompas.com)

Singkat cerita pada akhirnya dua keluarga akan bertemu, setelah melalui pencarian di dunia maya dan dunia nyata.  Kedua keluarga akan bertemu di rumah makan.

Parjo dan keluarganya datang duluan. Lalu tak lama berselang, Nina dan keluarganya datang. Kau tahu ketika kursi roda yang memapah Nina masuk restoran?

Kau tahu ketika Parjo melihat Nina? Kau tahu apa yang terjadi? Tiba-tiba keduanya bisa berdiri, bisa bicara. Keajaiban cinta. Keduanya berpelukan seperti sepasang merpati yang rindu menggebu-gebu. Tapi aku juga tak tahu apakah merpati pernah berpelukan.

Kau tahu bagaimana reaksi istri Parjo? Dia sesenggukan sangat kecewa. Apapun sudah dia berikan ke Parjo. Cinta dan tanggung jawab sudah dicurahkan untuk Parjo.

Tapi di usia yang tak muda lagi, Parjo masih memendam cinta pada Nina. Istri Parjo sesenggukan di pelukan erat anaknya. Nangis dengan dada yang rasanya sesak.

Kau tahu apa rasanya jadi suami Nina? Dia terbakar api cemburu yang tak terkira. Cinta yang dia curahkan ditebus dengan cara seperti itu.

Suami Nina memilih bergegas pulang bersama anaknya. Tak lama kemudian, istri Parjo juga pulang. Tersisa Parjo dan Nina memadu rindu di rumah makan.

*

Tak lama setelahnya Parjo menceraikan istrinya. Nina meminta cerai suaminya. Kemudian, Parjo dan Nina menikah dengan sederhana.

Mereka hidup di rumah Parjo. Istri Parjo dan anaknya sudah pergi dari rumah itu. Ingin menyulam hidup baru dengan awal yang perih.

Suami Nina memutuskan menjual rumah. Dia dan anaknya memulai hidup baru di tempat lain yang tak diketahui rimbanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun