Beberapa hari lalu muncul wacana anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming bakal disandingkan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Hal itu seperti sulit kemungkinannya terjadi. Tapi ketika relawan Jokowi dan Gibran yang ada di pertemuan Solo itu mendukung Prabowo, sepertinya wacana Prabowo-Gibran bisa menjadi nyata.
Jumat (19/5/2023) malam relawan Jokowi dan relawan Gibran yang berada di Solo itu mendukung Prabowo Subianto. Gayung bersambut karena Prabowo terlihat antusias atas dukungan itu. Saya pikir yang membuat Prabowo antusias bukan hanya soal dukungan, tapi juga karena embel-embel Jokowi di relawan itu.
Tentu ini menjadi dinamika yang menarik. Sebab, Jokowi dan Gibran adalah kader PDIP. Sementara, PDIP sudah mendukung Ganjar di Pilpres 2024. Memang bukan Jokowi dan Gibran yang mendukung Prabowo, tapi relawan Jokowi dan Gibran.
Tapi Gibran ada di pertemuan itu, pertemuan dukungan pada Prabowo. Secara tersirat bisa dimaknai bahwa Gibran juga mendukung Prabowo, apalagi kemarin-kemarin adik Gibran yakni Kaesang pakai kaus bergambar Prabowo.
Kembali ke soal wacana Prabowo-Gibran. Mungkinkan pasangan itu menjadi kontestan di Pilpres 2024? Ya mungkin saja. Tapi kuncinya ada di satu orang. Dia adalah Muhaimin Iskandar. Jika Cak Imin atau PKB tetap mendukung Prabowo-Gibran, sepertinya pasangan Prabowo-Gibran dapat tiket di Pilpres 2024.
Strategi
Bagi saya, merapatnya relawan Jokowi dan relawan Gibran ke Prabowo jelas memberi gambaran bahwa pertarungan Pilpres tidak semata retorika alias permainan kata-kata. Kalau terlalu sering main kata-kata dan tidak bergerak maka bisa bahaya.
Terlalu sering berkata-kata tapi tak melihat gerak kawan dan lawan, bakal jadi blunder. Politik, selain soal jualan kata-kata dan janji, juga soal gerakan cepat memanfaatkan momentum. Ini semua bisa dilakukan oleh mereka yang memang sudah makan asam garam bermain gerakan.
Saya masih ingat bagaimana tiba-tiba banyak orang terkejut ketika Jokowi memilih KH Maruf Amin sebagai cawapres. Dalam sebulan sebelumnya, nama KH Maruf Amin hanya sayup-sayup terdengar. Bahkan, tak masuk hitungan sebagai cawapes.
Namun, di detik terakhir semua terkejut. Jokowi bisa mengamankan koalisi dan memenangkan Pilpres. Nah, apakah akan ada kejutan dari Jokowi untuk Pilpres 2024?
Yang pasti, Jokowi terlihat intens bergerak dan terlibat di dinamika Pilpres 2024. Tentu saja itu adalah pilihan masuk akal, setidaknya menurut saya. Sebab, Jokowi merasa perlu memastikan bahwa kerjanya dilanjutkan.
Kalau kerjanya tak dilanjutkan, bayangkan saja IKN yang sudah menghabiskan uang tiba-tiba dibatalkan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H