Belum lagi teman sepermainan atau teman sekolah sudah berpencar ke banyak tempat. Makin jarang bertemu.
Aku masih beruntung karena rumahku di masa kecil masih ada. Masih ditempati saudara. Jika pulang bisa menginap di sana.
Coba bayangkan jika perantau yang rumah masa kecilnya sudah tak ada. Pulang kampung makin "terasing". Sebab, suasana berbeda, orang-orangnya banyak yang berbeda, rumah pengait kenangan sudah tak ada atau jadi milik orang lain.
Mungkin "keterasingan" itu menjadi salah satu alasan sebagain perantau enggan pulang kampung. Tentu saja ada alasan lain mengapa enggan pulang kampung, misalnya fisik yang makin rapuh.
Dan aku pikir sebuah kewajaran jika pulang kampung membuat orang jadi "terasing". Apalagi jika merantaunya sudah lebih dari 20 tahunan. Ya karena sudah banyak yang berubah.
Yang tak berubah dari kampung hanya satu, yakni kenangan. Kenangan yang ada di kepala kita. Kenangan yang menegaskan bahwa kita makin berumur. Hehehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H