Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Gegara Mengganggu, Pak Kiai Minta Bocah Kecil Baca Berzanji

16 April 2023   06:12 Diperbarui: 16 April 2023   06:17 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (kompas.com/miftahul huda)

Begitulah cerita zaman dahulu. Kiai atau guru ngaji bisa sangat galak. Guru ngajiku memakai semacam pemukul kecil.

Kami maju satu per satu mengaji di hadapan guru. Jika ada yang salah, maka pemukul itu akan diketukkan ke meja. Pak guru tidak menjelaskan di mana letak kesalahannya.

Kami disuruh mencari sendiri kesalahannya. Nanti kami akan mengulangi bacaan. Bisa saja kembali salah karena kami salah mendeteksi titik kesalahan.

Ada murid yang salah berkali-kali, ketukan ke meja bisa sangat keras sekali. Kadang disertai dengan penekanan suara, "bukan begitu!". Kalau sudah ada ketukan keras dan suara lantang dari pak guru ngaji, sesurau sunyi senyap.

Kalau tak kuat mental, suara pentungan dan hentakan penekanan dari guru ngaji bisa membuat stres.

Tapi itu masa lalu. Apakah cara mengajar itu masih relevan di masa sekarang? Aku tak tahu. Tapi dari beberapa gambaran, jika anak sekarang dikerasi, maka orangtua bertindak. Zaman sudah berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun