Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Sepak bola Argentina

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Kota Cukup Jauh, Datang Minta Sumbangan

13 April 2023   08:25 Diperbarui: 13 April 2023   08:35 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa kali aku bertemu dengan anak-anak yang meminta sumbangan atau sedekah. Lalu aku tanya dia dari mana. Ternyata dari kota yang cukup jauh.

Jika dari tempatku ke tempat anak itu, menggunakan kendaraan bisa sampai 7 hingga 8 jam. Datang jauh-jauh meminta sumbangan untuk pembangunan gedung.

Mereka datang tak sendirian. Ketika aku tanya, sepenangkapanku adalah, mereka datang naik mobil. Lalu per berapa anak disebar ke satu desa. Beberapa anak lain disebar ke desa lain.

Jika dinalar, dari kota mereka lalu datang ke tempatku, menyebar anak, lalu pulang lagi ke tempat asal, kemungkinan memakan waktu lebih dari sehari. Lagipula mereka perlu istirahat, khususnya si sopir. Tidak bisa langsung pulang naik mobil

Biaya bensin, biaya makan, lalu tetek bengek lainnya, pasti butuh dana besar. Sementara pendapatan dari sumbangan aku tak tahu berapa besarannya.

Tapi nalarku mengatakan, mereka kembali pulang dengan uang tak banyak. Prediksiku jauh-jauh beratus kilometer untuk mendapatkan uang tak seberapa. Seperti tak efisien sekali.

Aku tak mempermasalahkan soal sumbangan. Mau menyumbang atau tidak, itu urusan masing-masing. Tapi jika mencari sumbangan dengan jarak jauh dan dapat tak seberapa, kan tak efisien?

Atau mereka punya cara tersendiri agar dapat sumbangan lebih banyak? Misalnya bensinnya juga hasil sumbangan? Entahlah.

Yang kutahu, kadang kita itu unik. Memberi sumbangan pada yang jauh, lupa yang dekat. Lebih peduli pada yang jauh, yang dekat dilupakan.

Kadang meminta bantuan pada yang jauh daripada yang dekat. Padahal, minta bantuan ke yang dekat probabilitasnya jauh lebih efisien dan terkontrol.

Fenomena di sekitar kita, kadang memang tak bisa dicerna. Sudahlah...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun