Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Keliling Kampung Bangunkan Orang untuk Sahur di Masa Digital, Perlukah?

26 Maret 2023   16:00 Diperbarui: 26 Maret 2023   16:08 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Shutterstock/Mzynasx dipublikasikan kompas.com)

Lalu, masih perlukah berkeliling membangunkan orang sahur? Secara fungsi, membangunkan orang secara tradisional bagi saya sudah tak perlu. Tapi ada pergeseran fungsi yang  membuat acara keliling membangunkan orang itu masih bisa dilakukan.

Bisa tetao dilakukan walau fungsinya sudah berubah. Fungsi pertama, keliling bangunin orang untuk sahur justru berubah fungsi sebagai hiburan, ciri khas, keunikan, bisa saja diuangkan.

Jika hiburan itu dikemas secara unik, apik, elegan, bisa menjadi daya tarik. Kalau sudah berhubungan dengan daya tarik, tentu bisa disangkut-pautkan dengan ekonomi dan uang.

Kalau mau jadi hiburan, tentu dibuat dengan cara yang elegan, tidak mengganggu, dengan irama yang mengenakkan. Kalau membangunkan orang tetap saja asal-asalan, fungsi hiburannya akan luntur.

Kedua, ini fungsi yang penting, yang membuat keliling kampung bangunin orang sahur masih bisa dilakukan. Fungsi kebersamaan. Kebersamaan akan membuat kita memahami antarmanusia.

Kebersamaan inilah yang bisa memupuk kasih sayang. Kebersamaan inilah yang berpotensi hilang di masa digital. Jika kasih sayang makin terkikis karena salah satunya menipisnya kebersamaan, ada potensi muncul manusia-manusia beringas.

Jadi, kini berkeliling bangunin orang sahur, tidak lagi berfungsi penuh membangunkan orang sahur. Tapi untuk memupuk kebersamaan yang potensial makin menipis di masa digital, tentunya dengan cara menghibur dan tidak mengganggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun