Sedih nonton Belanda bermain saat dijamu Prancis di kualifikasi Euro 2024, Sabtu (25/3/2023) dinihari WIB. Bermain tidak menggigit dan dihancurkan Prancis empat gol tak berbalas. Saya membayangkan Belanda seperti rujak bebek. Ditumbuk-tumbuk Prancis sampai hancur lebur. Memprihatinkan sekali.
Saya berharap bisa sahur sembari melihat pertandingan seru dua raksasa Eropa. Tapi angan tak seperti kenyataan. Ketika saya mulai nonton dan telat tidak dari menit pertama, saya baru tahu kedudukan sudah 2-0 untuk Prancis. Di hati kecil, saya masih yakin Belanda akan memberikan perlawanan.
Tapi, lama saya lihat, Belanda tak meyakinkan. Serangan mereka tak ada yang menggigit. Babak pertama saya hanya melihat peluang Memphis Depay di jelang babak pertama usia. Depay mendapatkan umpan Simons. Tapi, tendangan Depay juga seperti itu. Membuat deg-degan pun tidak.
Selain sulit menyerang, Belanda seperti kalah di lini tengah. Karena kalah di lini tengah, serangan Belanda tak ada yang mengerikan. Mungkin karena tidak ada Frenkie de Jong di tengah. Sehingga, Belanda begitu mainnya.
Lini belakang Belanda juga memprihatinkan. Gol ketiga Prancis oleh Kylian Mbappe juga memperlihatkan bagaimana lini belakang Belanda tidak fokus melihat Mbappe. Ketika Kolo Muani melepas bola, Mbappe yang menusuk tidak ada yang menjaga.
Ketika sudah tertinggal tiga gol, pelatih Belanda Ronald Koeman memasukkan pemain Manchester United Wout Weghorst menggantikan gelandang Kenneth Taylor. Saya semakin tidak yakin dengan pergantian itu.
Kenapa tidak yakin? Ya karena Belanda tidak memberi ancaman ke Prancis. Saya masih ingat Weghorst jadi pemain pengganti kala melawan Argentina di Piala Dunia 2022. Saat itu Belanda tertinggal 0-2. Namun, Belanda bisa mengancam Argentina. Sehingga, Weghorst tinggal ditempatkan di depan untuk bikin gol. Pada akhirnya Weghorst membuat dua gol kala itu.
Nah, saat lawan Prancis, Belanda kesulitan memberi ancaman. Kalau sulit memberi ancaman, maka kemanfaatan Weghorst akan kecil. Sebab, menurut saya Weghorst cocoknya jadi patung mematikan di depan gawang lawan, bukan lari ke sana ke mari merebut bola.
Babak kedua situasi tidak banyak berubah. Sama saja. Bahkan, Prancis lebih percaya diri karena melakukan beberapa pergantian pemain. Sampai akhirnya Belanda kebobolan satu lagi lewat Mbappe.
Belanda dapat penalti, tapi tendangan Depay tidak bisa menghasilkan. Tidak terlalu bergairah melihat Belanda seperti itu. Saya sih masih yakin Belanda akan lolos ke Euro 2024 sebagai runner up grup.
Tapi, jika main seperti tadi dinihari terus-terusan ya repot juga. Koeman perlu memutar otak agar performa anak asuhnya lebih baik. Jangan sampai Koeman yang sudah gagal di Barcelona, gagal juga di Belanda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H