Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSSI Butuh Orang Berpengaruh dan Cinta Sepak Bola

17 Januari 2023   09:50 Diperbarui: 17 Januari 2023   10:03 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
logo PSSI. dok PSSI dipublikasikan kompas.com

Di zaman yang serba ruwet, butuh orang yang berpengaruh. Bukan hanya berpengaruh, tapi dia juga memiliki bekal cinta. Maka, PSSI pun butuh orang yang berpengaruh dan memiliki cinta pada sepak bola.

Jika misalnya memang benar mafia di sepak bola telah merajalela, maka mereka tentu tersistem. Jika mafia itu kuat, maka mereka sangat tersistem, berjejaring dengan kuat. Antara anggota mafia satu dengan yang lainnya memiliki kekuatan yang luar biasa.

Jangan kaget jika anggota mafia memiliki posisi tawar yang kuat secara ekonomi dan mungkin politik. Anggota mafia, bukan sekumpulan bocah yang tawuran, ketika datang petugas langsung lari tunggang langgang.

Jika PSSI salah satu tugasnya adalah memberantas mafia ini, maka dibutuhkan orang yang berpengaruh. Bagaimana Anda bisa memberantas mafia jika Anda tak punya pengaruh. Alih-alih menghapuskan mafia, justru Andalah yang bakal dihajar mafia.

Pengaruh itu bisa melalui ekonomi, sosial, dan politik. Semakin besar pengaruh si orang itu, semakin ada kemungkinan PSSI membaik. Bagaimana Anda ingin membangun PSSI jika pengaruh pun tak punya. Anda tanpa pengaruh, hanya akan berteriak dan tak ada perubahan.  Sebab, suara Anda tak mengecilkan nyali orang jahat sedikit pun.

Mungkin aku termasuk orang yang berbeda pandangan. Bagiku, orang politik masuk sepak bola tak masalah. Asalkan dia cinta pada sepak bola. Silvio Berlusconi, pernah membuat AC Milan berjaya. Saat dia berpolitik, AC Milan juara Liga Champions dua kali pada 2003 dan 2007.

Jika dia berpengaruh, maka dia bisa mengendalikan PSSI. Tinggal pengaruhnya itu digunakan untuk hal positif. Hal positif bisa muncul jika dia cinta sepak bola.

Jika cinta sepak bola, maka dia mau berkorban untuk sepak bola. Jika dia cinta sepak bola, maka dia akan memikirkan bagaimana ekosistem sepak bola lebih baik.

Jika dia cinta sepak bola maka dia memikirkan bagaimana regenerasi sepak bola. Jika cinta sepak bola, maka dia akan memikirkan bagaimana sekolah sepak bola memadai.

Jika cinta sepak bola, maka dia tak mau mengotori sepak bola dengan hal-hal yang bertentangan dengan sportivitas. Jika cinta sepak bola, maka akan memikirkan bagaimana stadion bisa nyaman untuk anak anak dan wanita.

Maka, bagaimana bisa PSSI kau serahkan pada orang yang tak cinta sepak bola. Orang yang menonton sepak bola pun jarang. Bahkan, misalnya, dia tak tahu bahwa sekarang sudah ada VAR.

Kau juga tidak bisa memberikan amanat sepak bola pada orang yang hanya berpikir untung rugi. Misanya, mereka yang berpikir akan untung sekian jika masuk PSSI? Misalnya, mereka berpikir  akan mendapatkan keuntungan finansial segini jika masuk PSSI?

Zaman sekarang, yang rasional bagiku adalah PSSI diurus oleh orang yang berpengaruh dan cinta sepak bola. Anda butuh modal jaringan, modal finansial, modal pengaruh, modal cinta yang besar untuk membangun rumah yang sudah remuk berkeping-keping. Rumah yang sudah remuk berkeping-keping tak akan terbangun jika hanya modal retorika dan kepandaian belaka. Apalagi hanya modal gertak sambal!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun