bola kita seperti ini. Indonesia kembali gagal di ajang kampung Asia Tenggara AFF setelah kalah 0-2 dari Vietnam.
Mau pelatihnya siapapun  memang kualitas sepakSejujurnya saya justru kasihan pada Shin Tae-yong. Menurut saya dia adalah pelatih yang bagus. Tapi memang kualitas permainan Indonesia begitu-begitu saja.
Pemain yang dari luar negeri saya pikir bisa memberi warna. Tapi ternyata ya begitu saja. Tak ada efek yang positif. Setidaknya jika dilihat di ajang AFF 2022.
Ketika tak bisa menembus Vietnam di open play, bola mati pun terbuang sia-sia. Ya memang kualitas permainan kita seperti itu.
Tapi juga jangan dibully para pemain Indonesia. Mereka tak salah. Karena memang kualitas mereka seperti itu.
Harus bisa berhati lapang untuk melihat sepak bola Indonesia. Tidak bisa dengan marah-marah. Ya karena percuma saja.
Yang salah adalah ketika berharap terlalu besar pada permainan seperti itu, pada timnas yang seperti itu. Berharap Shin Tae-yong jadi pesulap seperti Park Hang-seo.
Pernah saya tulis bahwa ekosistem sepak bola Indonesia memang rumit. Ya ada kerusuhan, ada kematian, wasit yang disorot, dan sebagainya.
Tak mudah mengubahnya. Jika Shin Tae-yong mau bertahan, saya pikir dia berjiwa besar. Tapi jika dia mundur pun dia berjiwa besar.
Saya sendiri kasihan. Mending melatih tim dengan ekosistem yang mau maju saja Mr Shin. Indonesia ya begini-begini saja.
Jika pun akhirnya Shin Tae-yong pergi, ya ikhlaskan saja. Terima kasih atas pengabdiannya.