Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Perlu Siapkan Penendang Penalti di Leg Kedua

8 Januari 2023   07:54 Diperbarui: 8 Januari 2023   07:59 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marc Klok dan Pratama Arhan. foto: kompas.com/kristianto purnomo

Melihat leg pertama semifinal antara Indonesia vs Vietnam Jumat lalu memberikan satu gambaran. Dua tim memiliki pemikiran untuk memperkuat lini belakangnya. Bedanya, serangan Indonesia lebih bagus dari Vietnam.

Fenomena di leg kedua sepertinya tidak akan berubah dari leg pertama. Semifinal leg kedua akan berlangsung Senin (9/1/2023) mulai pukul 19.30 WIB. Mungkin situasinya berbalik. Kedua tim fokus memikirkan pertahanan yang kuat dan Vietnam akan lebih menyerang dari Indonesia. Sebab, Vietnam main di kandang sendiri.

Sekalipun Vietnam akan lebih menyerang, saya pikir mereka akan kesulitan menjebol gawang Indonesia jika lini pertahanan Garuda seperti di leg pertama. Jika di leg kedua Vietnam menyerang, mereka pun akan menyerang secara hati-hati. Sebab, ada potensi Indonesia melakukan serangan balik yang merepotkan.

Situasi sama-sama tak mau kebobolan sepertinya akan terlihat di leg kedua. Jika hal itu terjadi, maka pertandingan bisa saja tanpa gol. Bahkan, dengan waktu sampai 120 menit, tak ada gol yang  terjadi.

Jika pertandingan semifinal leg kedua berakhir kacamata seperti leg pertama, maka pertandingan akan diakhiri dengan adu penalti. Di adu penalti, menurut saya faktor tuan rumah sudah tidak menentukan.

Saya masih ingat ketika Chelsea juara Liga Champions 2012. Saat itu laga berlangsung di kandang Bayern Munchen. Sebab, sejak awal Liga Champions akan dimulai, sudah diputuskan final berlangsung di Allianz Arena.

Kemudian, Munchen lolos ke final dan bertemu Chelsea. Laga harus diakhiri dengan adu penalti. Hasilnya, Chelsea yang memenangkan pertandigan melalui adu penalti. Padahal, itu adalah stadionnya Munchen yang notabene Munchen lebih paham dengan situasi stadion itu.

Nah, ketika laga potensial berakhir adu penalti, penting bagi Indonesia untuk menyiapkan para pemain yang memiliki mental yang kuat. Perlu juga mengasah kemampuan tendangan penalti. Jika mengacu pada level internasional, kalau bisa pemain muda jangan mendapatkan kesempatan dalam adu penalti.

Bukan apa-apa, biasanya pemain muda gagal dalam adu penalti. Ingat Prancis di final Piala Dunia 2022. Ingat Inggris di final Euro 2020.

Siapkan pemain berpengalaman jika penalti terjadi. Masukkan pemain berpengalaman di menit akhir sebelum adu penalti, seperti yang dilakukan Argentina ketika memasukkan Paulo Dybala di jelang akhir laga lawan Prancis di final.

Tentu saya sendiri berpendapat semoga saja tak perlu adu penalti. Semoga Indonesia menang di waktu normal atau seri dengan gol di waktu normal. Sehingga, Garuda bisa lolos ke final.

Selamat berjuang Garuda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun