Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Malaysia Beringas dan Mematikan, Beda dengan Indonesia

4 Januari 2023   09:20 Diperbarui: 4 Januari 2023   11:10 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kim Pan Gon dengan pemain baru bisa membuat skema permainan yang mengerikan dan mematikan. Artinya apa? Sekalipun Kim belum sampai setahun membesut Malaysia, dia sudah bisa memberikan efek positif secara konstan.

Saya pikir mungkin ekosistem di Malaysia memungkinkan Kim bisa membesut anak asuhnya dengan baik. Sama kasusnya dengan Park Hang-seo yang melatih Vietnam. Park mampu mengubah Vietnam menjadi sangat hebat. Hal itu karena mungkin ekosistem di Vietnam memadai untuk ikut maju.

Indonesia?

Di tangan Shin Tae-yong, Indonesia tentu berkembang. Maaf, saya hanya membahas timnas senior ya bukan kelompok umur.

Saya menjadi orang yang tak tahu adat jika mengatakan Shin Tae-yong tak berkualitas. Karena faktanya dia memang berkualitas.

Sekalipun Indonesia berkembang, namun tidak konsisten. Indonesia bermain fluktuatif. Saya masih ingat bagaimana di AFF 2020 kita mendapatkan harapan. Namun, saat laga uji coba Januari, kita disuguhkan sepak bola tak menjanjikan.

Kala laga melawan Bangladesh, kita dihadapkan dengan permainan amburadul dari timnas Indonesia. Saat itu, Indonesia akan main di kualifikasi Piala Asia 2023. Namun, saat kualifikasi Piala Asia 2023, kita disuguhkan performa menawan dari skuad Shin Tae-yong sehingga lolos ke Piala Asia 2023.

Ketika uji coba melawan Curacao, kita juga disuguhkan performa Indonesia yang memikat. Mampu menggebuk tim dengan kualitas yang lebih baik dua kali!

Nah, kini di AFF 2022, kita disuguhkan dengan performa amburadul. Mengecewakan. Tak memberikan harapan yang bagus.

Jika Kim dan Park sudah melaju dengan timnya, Shin Tae-yong berhadapan dengan ekosistem yang tak memadai. Kita tak hanya dihadapkan pada liga yang selalu mendapatkan kritik, salah satunya performa wasit. Kita dihadapkan dengan situasi PSSI yang kesannya bermain kekuasaan daripada memikirkan sepak bola. Kita dihadapkan dengan pemain yang kadang menjengkelkan jika sudah berbaju timnas.

Shin Tae-yong dihadapkan dengan ekosistem yang mengerikan. Jika dia masih mau bertahan dan Indonesia berprestasi, maka dia harus mendapatkan apresiasi lebih dari Vietnam memberi apresiasi pada Park Hang-seo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun