Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia yang Pertama Saya Tonton: Baggio Berdarah, Kejutan Kamerun dan Mesir

13 November 2022   04:34 Diperbarui: 13 November 2022   04:42 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roberto Baggio. Foto: AFP/ CARLO BARONCINI dipublikasikan kompas.com

Selain itu, yang aku ingat adalah ketika Belanda seri 1-1 melawan Mesir. Di kampungku tak sedikit yang mengunggulkan Belanda jadi juara Piala Dunia 1990. Sebab, dua tahun sebelumnya, Belanda adalah juara Euro.

Gol Belanda ke gawang Mesir dibuat Wim Kieft setelah aksi Rijkaard mengelabuhi (entah sengaja atau tidak) kiper Mesir. Tapi Mesir menyamakan kedudukan melalui penalti kapten Magdi Abdelgani.

Yang juga membuat banyak orang kampungku kecewa pada Belanda di Piala Dunia itu adalah melempemnya Marco van Basten. Dia tak mencetak satu gol pun di Italia 1990.

Padahal, banyak yang ngefans sama dia, termasuk saya. Sebab, dua tahun sebelumnya, Basten adalah topskor Euro. Langkah Belanda terhenti di 16 besar. Kalah 1-2 dari Jerman Barat, tim yang Belanda kalahkan dengan skor sama di semifinal Euro 1988.

Sementara, dua wakil Afrika memang mengejutkan di laga awal. Tapi Kamerun sampai perempatfinal dan Mesir hanya sampai babak grup.

Satu momen yang saya ingat adalah telinga Roberto Baggio berdarah. Baggio adalah bintang muda Italia. Momen Baggio berdarah adalah saat Italia lawan Argentina di semifinal.

Seingatku karena Baggio berdarah itulah salah satu pemain Argentina dapat kartu merah. Tapi Argentina mengalahkan Italia lewat adu penalti.

Seperti diketahui, juara Piala Dunia 1990 adalah Jerman Barat. Dulu masih ada Jerman Barat dan Jerman Timur, tapi dua negara itu kemudian bersatu.

Begadang

Momen Piala Dunia 1990 memang memunkinkan saya tonton karena waktu itu sekolah liburan. Jadi begadang nonton sepak bola. Cuma memang tak banyak yang saya tonton.

Di kampungku, di masa itu pemuda-pemuda dan pak tua begadang di musala. Mereka begadang, untuk menunggu sepak bola Piala Dunia 1990. Paginya ngorok tidur. Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun