Salah satu hasil undian babak 16 besar Liga Champions adalah mempertemukan Paris Saint-Germain (PSG) melawan Bayern Munchen. Laga babak 16 besar itu akan berlangsung dua leg.
Leg pertama di kandang PSG pada Februari 2023 dan leg kedua di kandang Munchen pada Maret 2023. Perincian tanggal pertandingan belum dirilis.
Tentu saja laga melawan Munchen bukan partai yang mudah bagi PSG. Apalagi jika melongkok capaian Munchen di babak gugur. Munchen adalah satu-satunya tim yang selalu menang di babak grup Liga Champions musim ini.
Munchen juga menjadi tim paling produktif di babak grup. Mereka mampu membuat 18 gol. Munchen juga menjadi salah satu tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit. Bersama Manchester City, Munchen hanya kebobolan dua gol.
Fakta itu tentu memberi gambaran bahwa PSG akan melakoni laga berat melawan Munchen. Secara pengalaman Munchen pun lebih mapan di Liga Champions.
Maka, pertandingan melawan Munchen akan jadi pertaruhan nama besar bintang PSG Lionel Messi. Messi didatangkan dari Barcelona pada musim lalu memang memiliki beban membawa PSG juara Liga Champions.
Pengalaman Messi dan juga Sergio Ramos dibutuhkan agar PSG bisa menjadi juara Liga Champions. Jika kalah dari Munchen, maka PSG akan kembali gagal jadi juara Liga Champions.
Messi pun sesuai kontraknya, akan angkat kaki setelah musim ini selesai. Jika Messi gagal melawan Munchen, maka PSG tak jadi juara Liga Champions, dan tugas Messi pun tak tercapai.
Jika sampai gagal melewati Munchen, maka Messi tak akan dikenang oleh fans PSG. Sebaik apapun Messi bermain, jika tak bisa memberi gelar Liga Champions, sepertinya tak akan dikenang oleh para pendukung PSG.
Namun, jika PSG mampu mengalahkan Munchen, jalan menuju gelar Liga Champions masih terbuka. Setidaknya, laga berat melawan Munchen sudah terlewati. Messi pun memiliki peluang mencatatkan tinta emas bersama PSG di Liga Champions.
Jika melihat usia, tentu Messi sudah tidak muda lagi. Messi juga memiliki mimpi buruk ketika melawan Munchen. Saat bersama Barcelona, Messi pernah merasakan dibantai 2-8 oleh Munchen.
Tapi, Messi juga bisa mengingat bagaimana dia mengacak-acak Munchen di tahun 2015. Saat itu Messi, Suarez, dan Neymar jadi aktor keberhasilan Barcelona juara Liga Champions. Kini, bersama Neymar, Messi bisa kembali memutar memori indah di 2015. Siapa tahu, momen menghabisi Munchen akan terulang.
Lini Belakang
Lini belakang PSG memang bisa jadi sasaran empuk bagi lawan. PSG jarang tidak kebobolan. Mereka seperti belum memiliki formula membangun tembok kokoh di lini belakang.
Di babak grup Liga Champions, PSG kebobolan tujuh kali. Bahkan, saat melawan Maccabi Haifa, PSG pun kebobolan secara akumulatif tiga kali.
Christophe Galtier, sebagai pelatih beberapa kali mengubah formasi lini belakang. Di awali musim dia menggunakan tiga bek di belakang. Kemudian dia mengubah dengan empat bek di belakang. Di laga terakhir melawan Lorient, Galtier memakai tiga bek.
Jika melawan Munchen, sepertinya tiga bek lebih cocok. Sebab, sejatinya mereka akan memainkan lima bek jika diserang. Hal itu akan memberi kekuatan di lini belakang. Apalagi, pemain depan PSG terkenal tidak rajin ke belakang.
Jika hanya memakai empat bek, maka empat pemain belakang itu terlalu sedikit untuk melawan agresivitas Munchen. Saya berharap PSG memakai tiga bek dan memaksimalkan serangan balik mematikan untuk mengalahkan Munchen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H