Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Eric Ten Hag, Tsunami Trofi, dan Jejak Menyadarkan MU Pentingnya Masa Kini

5 September 2022   06:47 Diperbarui: 5 September 2022   06:50 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang Manchester United (MU) banggakan? Tiga trofi di tahun 1999? Magis di Camp Nou dan kemenangan dengan trofi Liga Champions?

Apa yang MU banggakan? Jejak juara Liga Champions 2008 saat adu penalti? Saat Anelka kena getah tak mengenakkan, hingga Setan Merah juara?

Itu semua masa lalu. MU dan pendukungnya harus melipat masa lalu. Mereka harus berjuang di masa kini. Lima tahun belakangan, harus objektif bahwa Kota Manchester telah berwarna biru.

Sejak Moyes ada di Old Trafford, sampai Rangnick, tak ada yang sehebat Ferguson. Dalam artian, tak ada yang mampu memberi gelar juara Liga Inggris. Hanya Mourinho yang mendingan karena mampu juara Liga Europa.

Kini, di tangan ten Hag  asa telah muncul. Saat MU membantai Liverpool, gema "tsunami trofi" mengemuka. Sempat KO dua kali di dua laga awal, MU terus melenggang.

Empat kemenangan beruntun. Dua di antaranya melawan Liverpool dan Arsenal. Kini MU sudah masuk lima besar klasemen sementara Liga Inggris.

Dua laga selanjutnya melawan Crystal Palace dan Leeds United. Harusnya bisa menang di dua laga itu. Kemudian, melawan tetangga Manchester City.

Laga lawan City akan jadi salah satu ukuran, sudah sebesar apakah MU saat ini. Jalan tentu masih panjang bagi MU.

Tapi, ten Hag sudah berada di jalur yang benar. Dia membawa aura baru dengan Martinez dan Anthony. Dia berani mencadangkan Ronaldo dan Maguire.

Hag juga mengembalikan Marcus Rashford. Setidaknya, dalam beberapa pertandingan, Rashford menjadi sosok penting.

Sejak Rashford muncul tahun 2015, entah mengapa saya meyakini bahwa pemain ini cerdas. Jauh lebih hebat dari Anthony Martial yang kala itu juga digadang sebagai calon bintang.

Pasca Rooney, Rashford adalah pangeran produk lokal untuk MU. Di tangan ten Hag, Rashford pun menegaskan bahwa dia bukan pemain kaleng-kaleng.

Hag sudah berada di jalur yang benar. Dia sedang membangun masa kini sehingga MU kembali besar. Tinggal kita tunggu saja sampai musim berakhir. Harusnya sih, gelar Liga Europa bisa didapatkan dan Liga Inggris potensial didapatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun