Marselino Ferdinan. foto: kompas.com/suci rahayu
Indonesia U19 menurutku masih bermain buruk. Pandangan ini berdasarkan potongan-potongan aksi pemain di AFF U19. Di tengah main buruk, Marselino kemungkinan absen sampai AFF usai karena cedera.
Ada passing bermasalah, umpan terlalu kencang, kontrol bola yang menyedihkan. Ada juga visi bermain yang membingungkan. Bahkan ada pemain yang dituding pemain titipan.
Intinya timnas U19 ini tak istimewa. Sebenarnya performa tak istimewa ini sudah terlihat saat di Toulon. Memang Indonesia bisa mengalahkan Ghana. Tapi, waktu itu saya nonton full dan Indonesia beruntung.
Saat itu, visi bermain timnas U19 juga tak jelas. Beberapa pemain lari ke sana ke mari dengan tujuan tak terlihat pasti. Tapi harus diakui, salah satu kekuatan timnas U19 kala itu adalah kengototan dan aksi brilian kiper Cahya. Semangat pantang menyerah seperti menutupi performa buruk timnas.
Kini, performa Indonesia U19 juga tak beda jauh. Apalagi, ketika Marselino tak ada di lapangan. Performa Indonesia buruk. Cahya memang bermain bagus. Tapi dia kan kiper.
Tapi celah untuk jadi juara itu masih ada. Ini beberapa alasannya.
Lawan Biasa
Di grupa A, saya tak melihat Vietnam dan Thailand istimewa. Buktinya sekalipun Indonesia main buruk, Vietnam dan Thailand tak bisa menang. Tadi malam saya sempat lihat pemain Thailand memiliki peluang bagus mencetak gol, tapi tendangannya pemah gemulai.
Vietnam juga biasa saja. Buktinya, mereka hanya menang 4-0 atas Brunei Darussalam. Indonesia dan Myanmar saja mampu membantai Brunei 7-0.