Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menyikapi Isu Dugaan Pemain Titipan di Timnas U-19

6 Juli 2022   06:03 Diperbarui: 6 Juli 2022   06:18 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemain timnas U19 Indonesia Alfriyanto Nico Saputro berusaha membool gawang Brunei pada laga lanjutan Grup A Piala AFF U19 2022 yang digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Senin (4/7/2022). Indonesia unggul 7-0 atas Brunei.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Sudah mencuat adanya dugaan pemain titipan di timnas U19 yang kini sedang bermain di ajang AFF U19. Dugaan pemain titipan ini muncul di media sosial. Kemudian, ada beberapa media massa online memberitakan dugaan pemain titipan tersebut.

Isu pemain titipan tentu bukan kali ini saja mencuat. Dalam beberapa kesempatan di masa lalu, isu pemain titipan juga mencuat. Misalnya, ada anak dari orang penting kemudian bisa bermain di sebuah tim. Kemudian, si pemain bermain buruk.

Dua hal yakni bermain buruk dan anak orang penting lalu dihubungkan. Kemudian, muncullah kesimpulan bahwa si pemain adalah pemain titipan. Isu tentang pemain titipan itu jarang terkonfirmasi. Sebab, memang susah membuktikan apakah si pemain titipan atau bukan.

Tapi menurut saya ada beberapa penyikapan yang perlu dilakukan terkait isu ini. Pertama, jika menyangkut timnas, maka PSSI harus menjelaskan secara gamblang para publik bahwa si pemain bukan pemain titipan. Counter dari PSSI sangat penting untuk memberikan kepercayaan pada publik.

Perlu penjelasan secara gamblang dari PSSI  bahwa tak ada pemain titipan. Perlu juga menjelaskan mekanisme pemilihan pemain timnas di kelompok umur.

Mekanisme pemilihan pemain timnas di kelompok umur memang perlu diumbar ke publik. Sebab, kompetisi atau turnamen di kelompok umur tidak sepopuler dengan kompetisi atau turnamen di level senior.

Jika kompetisi senior seperti Liga 1, banyak yang bisa mendeteksi. Apalagi pertandingannya banyak disiarkan di TV nasional. Sehingga, publik mengetahui siapa yang langganan main, siapa yang langganan bangku cadangan. Publik juga tahu seperti apa performa para pemain di Liga 1. Sementara di kelompok umur, kompetisi atau liganya tidak banyak terdeteksi.

Di sisi lain, isu pemain titipan ini muncul di tengah pemain sedang bertarung di ajang Piala AFF. Tentu bisa memunculkan situasi yang kontraproduktif. Maka, penjelasan dari PSSI penting agar suasana kontraproduktif bisa diminimalisir. Penjelasan PSSI juga membuat pemain yang dituding (tanpa bukti yang jelas) juga merasa ada perlindungan dari perundungan.

Sejauh ini yang saya tahu, baru pelatih Shin Tae-yong yang bersuara. Pernyataan Shin Tae-yong sendiri sebenarnya tidak spesifik soal pemain titipan. Dia hanya mengungkapkan secara umum bahwa pemain kelompok umur jangan dibully. Mending, didukung untuk kemajuan timnas. Maka, sekali lagi, perlu suara dari PSSI.

Kedua, ya tentu saja pada siapapun yang memiliki pengaruh tidak perlu campur tangan dalam pemilihan pemain. Jangan karena memiliki pengaruh, lalu memasukkan anaknya menjadi pemain di sebuah tim, apalagi timnas.

Ini tentu berpulang pada masing-masing individu. Perlu mengedepankan kepentingan timnas daripada kepentingan pribadi. Tentu penyikapan yang kedua ini adalah penyikapan jika memang benar ada pemain titipan.

Ketiga, sepakat atau tidak sepakat dengan suara warganet, tapi suara mereka tak bisa dibendung di zaman digital seperti ini. Maka, menyolidkan internal, membuat mekanisme yang fair di internal , dan transparansi di PSSI jadi hal penting.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun