Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pelajaran, Saat Saya Kehilangan Pekerjaan Jelang Umur 40 Tahun

1 Juni 2022   18:17 Diperbarui: 3 Juni 2022   16:59 20170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
shutterstock dipublikasikan kompas.com

 Setelah saya dapat arisan, giliran istri saya dapat arisan juga. "Ih gila...." Batinku bersyukur dengan bahasa yang tak biasa.

Satu ketika, saya juga dapat order sebuah pekerjaan. Pekerjaan mendadak sesuai dengan kemampuan saya. Order kerja sepekan dengan upah untuk dua pekan. "Wuih, bernapas lagi," batinku.

Ada beberapa keajaiban lain yang saya tak perlu sebutkan. Intinya, saya mendapatkan banyak keajaiban, khususnya tentang uang. Saya jamin uang itu halal karena memang saya tidak mencuri. Uang datang dari sumber yang tak pernah saya duga. Saya merasa ada "malaikat-malaikat" yang memberi jalan pada saya untuk mendapatkan rezeki dalam bentuk uang.

Hampir setahun saya berkutat dengan kehidupan cemas. Tapi sekali lagi, saya bersyukur karena saya diberi kekuatan untuk terus berpikir positif. Yakin bahwa saya pasti akan mendapatkan rezeki. Keyakinan itulah yang membuat saya bisa bertahan. Bertahan untuk tidak stres.

Sampai pada akhirnya, saya mendapatkan pekerjaan. Ya tentu saja pekerjaan yang tidak sebagus pekerjaan terdahulu dalam hal gaji. Maklum, saya dinilai sebagai anak baru. Tapi saya tetap bersyukur.

***

Poin penting yang ingin saya sampaikan. Jika Anda sedang mengalami situasi yang pernah saya alami saran saya adalah yakinlah bahwa rezeki akan datang. Tentu saja tetap berusaha. Yakin bahwa Tuhan akan menolongmu.

Keyakinan di masa krisis itu penting agar tidak stress dan makin terpuruk. Jika stres dan makin terpuruk, maka situasinya bisa makin membahayakan dan mengerikan.

Percayalah dan tetaplah punya harapan. Percayalah bahwa Tuhan akan menolong kita. Teruslah berusaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun