Para pemain Timnas U19 saat berlatih di Jakarta. Sumber foto: pssi.org
Indonesia U-19 kalah kelas dari Venezuela U-20. Hal itu terlihat jelas dari performa kedua tim di Toulon Tournament 2022, Selasa (30/5/2022). Di laga tersebut Indonesia kalah 0-1.
Saya melihat, Indonesia hanya hebat di menit 29. Ada umpan-umpan pendek yang bagus dan mengancam pertahanan Venezuela. Selain momen itu, tak ada ancaman bagi Venezuela.
Indonesia memang kalah kelas. Harus diakui hal itu. Serangan Venezuela lebih membahayakan. Pola permainan Venezuela juga lebih bagus.
Saya tak melihat pola jelas dari Indonesia. Mungkin karena dipressing ketat sehingga sering melambungkan bola ke depan. Serangan pun mentah.
Ronaldo hanya sekali memberi decak kagum di babak pertama. Selebihnya tak memiliki ruang yang cukup. Memang susah beraksi individu di tengah tekanan Venezuela.
Secara postur Indonesia juga kalah. Benturan badan pun sering kalah. Ya harus diakui memang kalah segalanya.
Oiya, hanya satu pemain Indonesia yang istimewa yakni kiper Supriyadi. Dia beberapa kali melakukan penyelamatan penting.
Tentu laga melawan Venezuela ini jadi pelajaran berharga. Venezuela adalah tim yang tak memiliki sejarah bagus di sepak bola Amerika Selatan. Bahkan timnas senior mereka belum pernah lolos ke piala dunia. Tapi, sekalipun begitu, tim junior Venezuela jauh di atas tim junior Indonesia.
Di laga selanjutnya melawan Ghana dan Meksiko, mungkin akan makin berat. Indonesia ada di grup B bersama Venezuela, Ghana, dan Meksiko.
Juara grup dan runner up terbaik berhak lolos ke final. Jika pun Indonesia gagal ke babak gugur, tak masalah. Yang pasti, ajang ini akan bermanfaat bagi pemain muda Indonesia.
Gemblengan di Toulon, harapannya tahun depan skuat ini makin matang. Sehingga, bisa berbicara banyak di ajang Piala Dunia U20 di kandang sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H