Lihat sebagian warga net memang ngakak. Ngakak karena lucu sekaligus gemes. Dalam beberapa kesempatan saya lihat pada beberapa postingan di Facebook.
Salah satunya saja yang saya utarakan. Ada seseorang yang memberikan link berita tentang banjir di sebuah kota.
Tentu saja tinggal dibuka link tersebut, maka informasi akan diketahui. Apalagi, informasi itu dari media massa online yang memiliki struktur redaksi dan alamat redaksi yang jelas.
Uniknya, sudah diberi link seperti itu, ada saja yang bertanya di kolom komentar. "Itu banjirnya di sebelah mana?" Begitu pertanyaan yang dilontarkan. Padahal, tinggal membuka link, maka akan diketahui pada daerah mana banjir terjadi.
Fenomena itu memberi saya dua kemungkinan. Kemungkinan pertama si orang yang bertanya padahal sudah diberi link, adalah sosok yang malas baca. Kedua adalah karena sayang dengan kuota internet.
Jika kemungkinan yang pertama, maka akan sangat mengerikan. Sebab, jika malas baca yang terjadi adalah bisa tersesat. Lagipula apa sulitnya membaca sesuatu yang sudah ada. Lagipula berita itu tak mungkin sepanjang skripsi.
Yang makin repot, orang yang malas baca tapi paling getol jika komentar. Kalau komentar tanpa baca, yang bisa terjadi adalah makin simpang siur.
Itulah kecelakaan bangsa. Banyak yang malas baca tapi paling getol komentar. Lebih-lebih jika komentarnya memvonis yang lain bersalah.
Kalau kemungkinan sayang pada kuota, ya sayangilah kuota Anda dan gunakan untuk yang penting. Repotnya sayang pada kuota untuk hal penting, tapi boros pada kuota untuk hal yang merusak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H