Kekalahan menyakitkan itu terjadi pada 2 Juli 2019. Saat itu, Argentina kalah 0-2 dari Brasil di semifinal Copa America. Setelah itu, 1.000 hari kemudian atau 28 Maret 2022, Argentina belum lagi merasakan kekalahan.
Kekalahan dari Brasil pada 2019 memang menyakitkan. Bahkan, Messi berkata pedas pada kepemimpinan wasit Roddy Zambrano yang tak memberi penalti pada Argentina kala itu.
Tapi itu cerita dahulu. Cerita hampir tiga tahun lalu. Kini, Argentina telah tumbuh berbeda. Argentina di bawah kepelatihan Lionel Scaloni mampu bermain bagus. Kolaborasi pemain senior dan junior berjalan dengan baik.
Sejak 2 Juli 2019, Argentina tak pernah kalah lagi. Sebanyak 30 laga telah diarungi tanpa kekalahan. Perinciannya 21 kali menang dan 9 imbang.
Torehan manis pun telah didapatkan pada tahun lalu. Argentina mampu juara Copa America setelah mengalahkan Brasil 1-0. Selain itu, Argentina sudah dipastikan lolos ke Piala Dunia 2022.
Argentina lolos dengan capaian 11 kemenangan dan lima kali seri. Argentina menyisakan dua laga yakni melawan tuan rumah Ekuador dan tuan rumah Brasil.
Laga melawan Ekuador akan dilangsungkan 30 Maret 2022 mulai pukul 06.30 WIB. Sementara laga melawan Brasil entah akan dilaksanakan kapan. Laga lawan Brasil akan ditentukan oleh FIFA.
Diketahui, laga melawan Brasil sebenarnya sudah dilaksanakan tahun lalu. Tapi hanya berjalan beberapa menit karena dibubarkan oleh otoritas kesehatan Brasil terkait penanggulangan Covid-19.
Nah, setelah 1.000 hari tak terkalahkan, menarik ditunggu kiprah Argentina selanjutnya. Khususnya Piala Dunia 2022.
Sejauh ini, Argentina menjadi tim yang sangat mantap. Mereka kuat di tengah dan belakang. Memang lini depan tak sangat dahsyat, tapi menjanjikan.
Piala Dunia 2022 mungkin akan jadi perpisahan bagi Messi dan Di Maria. Layak ditunggu apakah tren bagus Argentina akan berlanjut sampai Piala Dunia 2022?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H