Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kala Timnas Masa Lalu Digadang, Kemudian Menghilang

4 Januari 2022   05:35 Diperbarui: 4 Januari 2022   05:41 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga kandang tandang dan hanya satu tim yang berhak lolos ke fase selanjutnya di kualifikasi Olimpiade 1996. Kala itu, Indonesia mengalahkan Hongkong dua kali tapi kalah dua kali dari Korea Selatan.

Indonesia hanya kalah tipis 1-2 dan 0-1 dari Korea Selatan. Pelatih Indonesia kala itu Tord Grip menilai bahwa Timnas Indonesia bisa selevel dengan Korea Selatan dalam dua sampai tiga tahun selanjutnya.

Tapi apa yang terjadi? Pemain Primavera banyak yang tenggelam. Hanya Kurniawan yang agak lama di Timnas Indonesia karena dia masih bermain di ajang Piala AFF tahun 2004.

Selebihnya, skuat Primavera tenggelam. Bima Sakti, Indriyanto, Asep Dayat, Ilham Romadhona, Gusnedi Adang, dan beberapa nama lain yang aku lupa. Nama-nama itu tenggelam dari kancah timnas.

Indonesia, jangankan selevel Korea Selatan pada tahun 1998, juara AFF pun tidak. Skuat Primavera tak pernah memberi gelar bergengsi pada Timnas Indonesia. Tidak emas Sea Games, tidak pula AFF.

Setelah era Primavera, antusias pada timnas di semua kelompok umur timbul tenggelam. Sampai kemudian muncullah Evan Dimas dkk pada 2013. Mereka mampu juara AFF U-19.

Bahkan mereka lolos ke Piala Asia U-19 tahun 2014 setelah di kualifikasi menghajar Korea Selatan 3-2. Pernyataan Tord Grip yang bilang Indonesia selevel Korea Selatan baru terbukti 17 tahun kemudian.

Kurniawan dkk yang digadang, Evan Dimas dkk yang merealisasikan mengalahkan Korea Selatan. Setelah keberhasilan Evan Dimas dkk itu, eksploitasi dilakukan.

Evan Dimas tur Nusantara. Strategi diketahui lawan. Mungkin ada yang mengeruk keuntungan finansial dari tur Nusantara itu. Tur yang menurut saya tak banyak manfaatnya.

Indonesia U-19 babak belur di Piala Asia U-19 tahun 2014. Angkatan Evan Dimas? Sekarang hanya menyisakan Evam Dimas dan Yabes Roni di timnas senior. Setahuku hanya dua nama itu. Bahkan dua nama itu hanya jadi cadangan.

Nama Maldini Palli, Ilham Udin Armain, Muchlis Hadi, Ravi Murdianto, Hansamu Yama, dan beberapa nama lain yang aku lupa, sudah tak ada di timnas. Generasi yang digadang hebat itu juga ambyar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun