Barcelona berhasil menahan tuan rumah Sevilla 1-1 di ajang Liga Spanyol, Rabu (22/12/2021) pagi WIB. Di laga itu, Barcelona mulai terlihat Dembele sentris.
Jika melihat klasemen, maka ini adalah pencapaian bagus bagi Barcelona. Sebab, Sevilla ada di posisi dua klasemen sementara Liga Spanyol. Di sisi lain, Barcelona ada di peringkat tujuh klasemen sementara Liga Spanyol.
Namun, jika melihat permainan, harusnya Barcelona bisa memenangkan pertandingan. Apalagi di babak kedua Barcelona sering mengurung Sevilla. Hal itu terjadi karena Sevilla bermain 10 orang sejak menit 64.
Jules Kounde bek kanan Sevilla melakukan kecerobohan. Dia melemparkan bola ke kepala Jordi Alba. Tindakan ceroboh itu langsung diganjar kartu merah.
Unggul jumlah pemain, Barcelona getol mengurung Sevilla. Statistik dari livescore memberi gambaran bagaimana Barcelona menguasai permainan.
Barcelona memiliki 7 tembakan tepat sasaran dan 11 tembakan tak tepat sasaran ke gawang Sevilla. Sementara Sevilla hanya memiliki 1 tembakan tepat sasaran dan 4 tembakan tepat sasaran ke gawang Barcelona.
Di situasi menguasai permainan itu, Barcelona terlihat Dembele sentris. Artinya, Ousmane Dembele yang beroperasi di sayap kanan benar-benar jadi tumpuan penyerangan.
Bahkan salah satu tembakan Dembele mengenai tiang gawang. Dembele jadi sentral penyerangan Barcelona. Bahkan jika ada tendakan sudut, maka Dembele yang mengeksekusi.
Gol Barcelona melalui tandukan Ronald Araujo di menit 45 juga berawal dari umpan sepak pojok Dembele. Gol itu menyamakan kedudukan karena sebelumnya Sevilla mencetak gol melalui Papu Gomez menit 32.
Sentralnya Dembele sebenarnya agak disayangkan. Sebab, penyerangan bertumpu di kanan mudah diantisipasi. Bahkan Sevilla rela kadang menumpuk dua pemain untuk menghentikan Dembele.
Wajarnya lini tengah Barcelona bisa jadi andalan. Namun sayang, bermain melawan Sevilla yang mengandalkan Fernando sebagai penghalau, gelandang tengah Barcelona  kewalahan.
Yang lebih menyesakkan adalah sisi kiri Barcelona. Bagi saya, Ezzalzouli yang dipasang di sayap kiri benar-benar tak mumpuni. Aksi individunya tidak aduhai sehingga mudah diantisipasi. Ezzalzouli juga ngotot pakai aksi individu ketika ada peluang memberi umpan ke kawan.
Karena Ezzalzouli dominan di depan, Alba pun tak bisa maksimal membantu penyerangan. Cara Barcelona yang bertumpu pada satu sisi jelas akan jadi bumerang. Apalagi jika tidak diimbangi sisi kiri atau tengah.
Ketergantungan pada Dembele tak masalah jika pemain lain mengimbangi. Jika beban ditimpakan ke Dembele yang hanya main di satu sisi, Barcelona akan sering kelabakan.
Pemain muda Barcelona juga terlihat belum matang. Butuh waktu bagi Xavi untuk membuat Barcelona kembali jaya. Semoga saja tetap bisa lolos ke Liga Champions musim depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H