Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Timnas Argentina dan sepak bola Argentina

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Garuda Perlu Ingat Liverpool, Jangan Boros Baterai tapi Mainkan Ritme

10 Desember 2021   04:30 Diperbarui: 10 Desember 2021   04:35 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat performa Indonesia di 30 an menit akhir, maka saya pun kemudian ragu apakah Indonesia bisa mengalahkan Malaysia dan Vietnam?

Lalu?

Ada waktu tiga hari bagi Indonesia untuk memulihkan tenaga kemudian melawan Laos. Kalau menurut saya, jika fisik para pemain tak memadai, akan repot jika main dengan pressing tinggi.

Jika pressing tinggi juga dilakukan pada Laos dan pemain makin kewalahan, maka tenaga untuk melawan Vietnam dan Malaysia akan menurun.

Jika kondisi fisik menurun, maka akan bahaya. Maka istilahnya jangan boros baterai. Kalau menurut saya mending main ritme. Ada sosok di tengah yang mengendalikan permainan. Sehingga Indonesia bisa mengatur ritme, bukan pressing ketat tiap saat. Tapi, mengatur ritme kapan kencang dan kapan pelan.

Mungkin niat pelatih bagus untuk pressing ketat. Hanya saja masalahnya karena skuat Indonesia terlihat kepayahan bermain dengan pressure tinggi selama 90 menit. Itu sih menurut saya.

Liverpool

Kemudian saya jadi ingat Liverpool di ajang Liga Inggris 2018-2019. Saat itu, mereka bermain bagus dan pressure tinggi. Di pertengan musim, Liverpool mampu memimpin klasemen Liga Inggris.

Tapi kemudian, pressure tinggi itu tidak kontinu. Mereka kedodoran di akhir. Mereka gagal juara.

Saya khawatir jika main dengan pressure tinggi tapi tak dibarengi fisik yang memadai, Indonesia bakal kedodoran di laga-laga akhir. Sekali lagi jangan boros baterai.

Maka sekali lagi, memainkan ritme penting. Di sini Evan Dimas bisa jadi aktor. Kapan menekan dan kapan mengurangi tekanan. Walau memang, melihat Indonesia bermain pressure tinggi memang menarik, tapi kalau akhirnya kedodoran ya sayang juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun