Hidup itu unik, lucu, kadang menggemaskan. Tapi, ya jalani saja sembari terus  berusaha bersyukur. Ini adalah cerita diri dan orang lain tentang pekerjaan.
Saya adalah orang yang sangat sering gagal dalam berusaha mendapatkan pekerjaan. Mungkin lebih dari 30 lamaran pekerjaan pernah saya kirimkan dalam rentang waktu satu setengah tahun. Semuanya gagal!
Jika ditarik lebih lama, sekitar lima tahun, maka kisaran lebih 50 lamaran pekerjaan saya berakhir gagal. Fenomenanya unik-unik.
Ada satu kesempatan saya bisa menyelesaikan tes tertulis dengan baik. Sebab, materi pertanyaan adalah materi yang saya selami dalam satu tahun terakhir. Tapi ternyata saya gagal.
Ada satu kesempatan lain saya masuk 13 besar dari ribuan pelamar. Sebuah pencapaian yang luar biasa. Tapi kuota yang diterima hanya tiga. Jadi saya gagal.
Kesempatan lainnya saya tes wawancara, tapi gagal. Ada lagi satu masa saya sudah wawancara dan diterima kerja. Saya tinggal nunggu panggilan, eh gagal juga karena manajemen dirombak total. Manajemen lama menerima saya sementara manajemen baru menghapus semua keputusan manajemen lama.
Pernah juga melamar kerja untuk posisi manajer perusahaan sepatu. Â Setelah diterima, syaratnya adalah harus mau keliling jual sepatu. Saya kalau ingat itu tertawa ngakak.
Sebab, di pengumuman media massa tertulis dibutuhkan manajer perusahaan, tapi malah disuruh keliling jual sepatu. Saya tentu sempat bertanya, kenapa beda antara info di media massa dengan realitasnya.
Si pewawancara ngomong ngga jelas dan sulit dinalar. Tapi intinya, sebelum jadi manajer harus jadi sales dulu. Dalam hati dongkol karena ditipu. Sebab sudah jauh jauh habis uang untuk transportasi menuju tempat interview ternyata ditipu.
Singkat cerita kemudian saya dapat pekerjaan. Agak lama bekerja di perusahaan tersebut. Satu masa perusahaan saya membutuhkan pekerja. Kemudian, bos saya nyari orang lewat telepon.
Saya tahu itu karena kebetulan kami sedang nongkrong bareng. Si bos telepon temannya, lalu si bos dapat nomor seorang calon pekerja.
Si calon pekerja ini masih kuliah. Tapi tinggal mengerjakan tugas skripsi. Artinya, beban kuliahnya sudah berkurang. Tanpa pikir panjang si calon ini langsung dites dan diterima.
Bayangkan saja, si bos dan si calon pekerja ini ngga saling kenal. Si calon pekerja juga ngga melamar kerja. Tiba-tiba ditelepon disuruh berangkat, dites, dan diterima.
Ingatan saya langsung menjalar ke masa di mana saya daftar kerja puluhan kali ditolak. "Aku puluhan kali lamar kerja ditolak. Ini anak, melamar saja tidak, tapi diterima kerja," batinku waktu itu.
Aku hanya menyimpulkan, itulah keunikan hidup. Tentu aku tak merekomendasikan orang untuk tidak berusaha mencari kerja. Yang ingin aku katakan, rezeki orang berbeda-beda. Teruslah berusaha untuk menghargai diri sendiri.
Jika sudah usaha kok gagal, ya usaha lagi. Jika sudah usaha lagi kok gagal, ya usaha lagi. Jika gagal lagi, ya usaha lagi. Teruslah berusaha dan tetap menikmati hidup. Sembari terus berusaha dan berdoa, percayalah rezeki tak akan ke mana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H