Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ini Tips Terkait Asisten Rumah Tangga

20 November 2021   13:54 Diperbarui: 20 November 2021   14:15 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi asisten rumah tangga. Foto: shutterstock dipublikasikan kompas.com

Dari pengamatan sosial yang saya lihat, mencari asisten rumah tangga (ART) itu gampang-gampang susah. ART yang saya tulis ini adalah ART yang tidak menginap. Mereka berangkat pagi dan pulang sore hari.

Tulisan ini adalah pandangan pribadi. Bisa jadi, beda pengalaman, beda juga pandangan pribadinya. Pandangan ini juga bukan titah yang harus dipatuhi.

Berikut beberapa tips terkait ART.

1. Jarak Geografis

Beberapa rumah tangga yang punya ART agak langgeng saya lihat memenuhi kriteria jauh dekat. Artinya begini, ART itu tidak jauh dan tidak dekat.

Tidak jauh bisa dimaknai tidak jauh secara geografis. Tidak jauh secara geografis adalah rumah si ART itu bisa dengan mudah dijangkau. Ya, kurang dari 30 menit dengan berkendara atau bersepeda.

Ketika rumah ART tidak jauh, maka kita bisa mudah melakukan konfirmasi jika terjadi apa-apa. Di radius itu pun, kebanyakan kita masih memiliki teman yang bisa dimintai informasi tentang si ART.

Kalau punya ART rumahnya jauh, ya akan repot. Apalagi jika ART-nya pulang pergi alias tidak menginap. Kasihan, nanti badan bisa mudah lelah.

Di sisi lain, mereka yang langgeng adalah yang ART-nya tidak dekat sekali. Dalam artian, bukan tetangga sendiri. Sebab, jika ART adalah tetangga sendiri, ada potensi sungkan dan sejenisnya.

Kalau misal tetangga hanya beda lima rumah jadi ART ya tak enak. Kesannya adalah bisa sulit memisahkan posisi sebagai tetangga dan pekerja.

Pernah ada cerita, seorang tetangga memiliki ART yang tetangga dekat. Akhirnya, tak bisa langgeng. Ya karena memisahkan posisi sebagai tetangga atau pekerja itu kadang tidak mudah.

2. Jarak privat

ART adalah manusia. Maka, hormatilah sebagai manusia. Tidak bisa semena-mena pada ART. Semena-mena pada ART adalah kejahatan.

Tapi, ART tetaplah pihak luar. Artinya, ada hal privat keluarga yang ART tak perlu tahu detail. Misalkan soal keuangan keluarga dan hubungan suami istri.

Jadi tetap ada hal privat keluarga yang ART tidak perlu tahu. Repotnya kalau ART-nya selalu ingin tahu hal-hal privat. Itu berpotensi memunculkan kerepotan.

3. Memberi Kepercayaan

Jika sudah memberi tugas pada ART, berilah juga kepercayaan. Misalnya, diberi tugas memasak, maka berilah kepercayaan sepenuhnya. Tidak perlu direcoki dengan atur ini dan itu.

Jika pun ada yang tidak sesuai, diberi pemahaman cukup sekali. Setelahnya berilah kepercayaan pada asisten rumah tangga.

Siapapun saya pikir akan nyaman jika diberi kepercayaan. Kerja tak direcoki. Tak enak kerja direcoki. Apalagi tiap kali kerja direcoki kurang ini dan kurang itu. Dampak negatifnya, kreativitas pekerja tak berkembang.

4. Siap Diri

Memiliki ART juga harus siap diri jika ada hal mendadak. Bagaimanapun rumah tangga harus disiapkan ketika ART mendadak sakit. Apa yang harus dilakukan oleh anggota keluarga ketika ART tak masuk.

ART juga manusia. Mereka butuh istirahat dan bisa sakit juga. Jangan anggap ART adalah mesin pekerja yang tahan banting. Maka, untuk antisipasi hal yang tak diinginkan, rencana B harus ada untuk ngurus rumah ketika ART tak ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun