Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Panti Jompo Sepertinya Hanya untuk yang Berada

3 November 2021   12:59 Diperbarui: 3 November 2021   13:28 2386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto: shutteratock dipublikasikan kompas.com


Saat melihat panti jompo, maka saya langsung berpikir, apakah gratis? Kalau gratis, lalu biaya keseharian orang tua itu ditanggung siapa?

Nah setelah saya cari tahu, Panti Jompo itu berbayar. Jika pun ada yang gratis, saya menduga itu pengkhususan, misalnga orang tua yang telantar dan tak punya sanak keluarga. Jika pun gratis, kemungkinan kamarnya sudah penuh.

Lalu berapa biayanya? Dari yang saya tahu kalau di kota besar bisa sampai jutaan. Kalau bagi keluarga berada, panti jompo bisa jadi opsi. Tentunya jika memang itu bisa diterima oleh orangtua. Jika memang orangtua lebih nyaman di panti jompo, tak apa. Tapi kalau orangtua tak mau di panti jompo, ya jangan dipaksakan ke panti jompo.

Lalu bagaimana dengan keluarga yang biasa saja secara ekonomi? Tentu saja, bagi keluarga biasa dengan pendapatan yang tak besar, panti jompo bukan opsi.

Orangtua pun juga harus bisa memahami jika anaknya bukan orang kaya. Memahaminya dengan tidak meminta ke panti jompo karena perlu biaya. Anak yang bukan keluarga kaya raya harus memahami bahwa dia harus merawat orangtua di rumah. Tentu untuk hal-hal yang penting dan genting terkait orangtua, si anak harus siap.

Maka, salah satu kebiasaan sebagian masyarakat kita adalah agar jika kelak salah satu anak (jika punya beberapa anak) untuk mengalah tidak merantau. Mereka yang tidak merantau atau tetap di rumah orangtua, berfungsi untuk merawat orangtua.

Hal itu bukan kewajiban yang mutlak. Tapi kebanyakan yang aku tahu, selalu ada anak yang tak jauh dari orangtuanya. Jika misalnya ada tiga anak, maka salah satunya tidak merantau.

Tapi tentu kebiasaan ini sulit terjadi di keluarga dengan anak tunggal atau tidak dikaruniai anak.

Yang ingin aku katakan bahwa panti jompo dengan realitasnya, sepertinya memang lebih cocok bagi keluarga yang secara ekonomi sangat berada. Ya panti jompo mirip sekolah jenjang universitas yang butuh biaya banyak.

Mau ke panti jompo atau ke universitas, butuh uang yang cukup. Bedanya, di universitas masih ada beasiswa, kalau di panti jompo sepertinya tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun