Pengalaman terjelas adalah dipecatnya atau tidak diperpanjangnya kontrak Luis Milla. Bisa dilihat bagaimana kualitas Timnas Indonesia yang mulai terbentuk di tangan Milla. Lalu, setelah ditinggal pergi, Timnas Indonesia bobrok di AFF 2018. Bukan hanya bobrok hasil, tapi juga permainan.
Maka, berilah kesempatan pelatih membentuk tim. Dengan rentang waktu yang cukup kemudian putuskan akan diperpanjang atau dilepas si pelatih itu.
Nah, Shin Tae-yong kan belum memiliki ruang yang memadai karena selama ini Timnas Indonesia terkendala pandemi. Seingat saya satu-satunya ruang adalah kualifikasi Piala Dunia 2022 beberapa bulan lalu. Tapi itu hanya ajang spekulasi karena Indonesia sudah dipastikan tersingkir. Lagipula ajang itu dijadikan tempat mengasah pemain muda.
Maka, untuk kasus seperti Timnas Indonesia atau tim yang levelnya masih "dibentuk", jangan asal pecat ketika pelatih gagal. Beri ruang cukup.
Kecuali kualitas pemain Indonesia sudah seperti skuat Chelsea. Mau main pecat tak masalah.