Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akhir Cerita Pemboikotan, Brasil Remuk tapi Argentina Lancar

31 Agustus 2021   05:42 Diperbarui: 31 Agustus 2021   06:17 1574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Geger pemboikotan oleh beberapa otoritas liga di Eropa terhadap kualifikasi Piala Dunia 2022 di zona merah Covid-19 merebak belakangan ini. Pemboikotan ini untuk kualifikasi Piala Dunia 2022 yang dilaksanakan pada September 2021. Cerita ini berakhir berbeda untuk dua negara. Brasil remuk dengan adanya pemboikotan, sementara Argentina tetap bisa menggunakan jasa pemain pentingnya. 

Geger ini bermula dari beberapa otoritas liga di Eropa yang melarang para pemainnya bermain di kualifikasi Piala Dunia 2022 pada zona merah Covid-19. Beberapa otoritas liga di Eropa yang melakukan pemboikotan itu adalah Liga Inggris, Spanyol, Italia, dan Portugal. Inggris adalah liga yang paling kencang menyuarakan perlawanan kualifikasi Piala Dunia 2022 di zona merah Covid-19.

Pemboikotan itu memiliki dasar. Inggris misalnya, membeberkan jika pemain membela negaranya bermain di zona merah Covid-19, maka saat kembali ke Inggris, harus dikarantina 10 hari. Selama dikarantina tidak bisa membela klub. Hal itulah yang merugikan klub.

Pemboikotan ini sangat berdampak pada beberapa negara, khususnya negara-negara di kawasan Amerika Selatan, termasuk Argentina dan Brasil. Sebab, kawasan Amerika Selatan masih belum bisa mengendalikan Covid-19. Sementara, kawasan Amerika Selatan menghelat kualifikasi Piala Dunia 2022 pada September nanti.

Di tengah pemboikotan itu, muncul keputusan pengadilan arbitrase olahraga atau CAS. Putusannya adalah menolak gugatan dari otoritas Liga Spanyol (LaLiga). Putusan itu dimaknai otoritas sepak bola dunia FIFA sebagai bentuk legalitas pelaksanaan kualifikasi Piala Dunia 2022 di zona merah Covid-19.

Karena itu, FIFA menyerukan semua otoritas liga di dunia harus tunduk pada FIFA dan putusan CAS. Artinya, semua liga di dunia harus mau melepaskan para pemainnya untuk membela negara di kualifikasi Piala Dunia 2022, sekalipun dilaksanakan di zona merah Covid-19. Selain itu, FIFA berpandangan setiap negara zona merah Covid-19 tentu akan memproteksi pertandingan tersebut secara maksimal.

Nah, polemik ini ternyata memberikan cerita yang berbeda antara Brasil dan Argentina. Para pemain Brasil yang bermain di Liga Inggris akhirnya batal dipanggil untuk ikut kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Selatan.

Ada sembilan pemain  yang batal dipanggil. Mereka adalah Alisson Becker (Liverpool), Ederson Moraes (Manchester City), Thiago Silva (Chelsea), Fabinho (Liverpoool), Fred (Manchester United), Raphinha (Leeds United), Roberto Firmino (Liverpool), Gabriel Jesus (Manchester City), Richarlison (Everton). Nama-nama tersebut adalah nama penting di Timnas Brasil.

Pelatih Tite memilih untuk membatalkan pemanggilan pada para pemain penting itu pada akhir pekan lalu. Sebagai gantinya, dia memanggil beberapa pemain lokal atau pemain dari liga yang tak memboikot kualifikasi Piala Dunia 2022.

Namun, para pemain Brasil dari Liga Spanyol dan Italia tetap dipanggil ke timnas. Jika mengacu pada fakta tersebut, sepertinya Tite yang memutuskan pembatalan memanggil pemain dari Liga Inggris. Namun, bisa saja klub-klub di Liga Inggris itu keukeuh tak melepas pemain ke kualifikasi Piala Dunia 2022 di zona merah.

Berbeda dengan Brasil yang remuk, Argentina malah bisa menggunakan para pemainnya secara full team. Semua pemain Argentina yang berasal dari Liga Inggris, Spanyol, Italia, dan Portugal akhirnya memenuhi panggilan Timnas Argentina. Padahal, sebelumnya dikhawatirkan hanya segelintir dari mereka yang bisa membela Argentina karena pemboikotan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun