Pepe (kanan). foto: DOK AFP dipublikasikan kompas.com
Banyak pemain sepak bola Brasil yang memutuskan untuk pindah negara. Mereka membela negara lain dan sukses. Tentu sangat banyak jumlahnya. Tulisan ini adalah beberapa di antara mereka yang sukses di negara lain.Â
Brasil adalah negara dengan prestasi terbaik di dunia dalam hal sepak bola. Ukurannya tentu saja juara Piala Dunia. Brasil adalah negara yang mampu juara PIala Dunia sampai lima kali. Mereka adalah negara yang paling banyak menjadi juara Piala Dunia sampai saat ini.
Di sisi lain, Brasil menghasilkan banyak pesepak bola. Hal itu lumrah karena masyarakat Brasil menilai sepak bola adalah agama kedua. Dari banyak pemain sepak bola itu, ada yang memilih untuk membela negara lain.Â
Tentu tak semua berhasil. Ini adalah beberapa nama yang berhasil bersama negara lain atau berprestasi atas nama negara, bukan atas nama klub.
Tentu saja yang paling hangat adalah Jorginho. Dia adalah lelaki kelahiran Imbituba, Brasil pada 20 Desember 1991. Sekalipun kelahiran Brasil, Jorginho sudah berada di Italia sejak usia 15 tahun. Maka, tak ayal dia bergabung dengan Timnas Italia.
Prestasi yang paling mencolok tentu saja adalah juara Euro 2020 yang dilaksanakan di tahun 2021. Jorginho menjadi andalan Italia di lini tengah. Dia pun kini digadang sebagai calon peraih Ballon d'Or alias pemain terbaik dunia versi France Football.
Jorginho. foto: Shaun Botterill - UEFA dipublikasikan kompas.com
Pepe
Nama lengkapnya adalah Kepler Laveran de Lima Ferreira, namun akrab dengan panggilan Pepe. Dia lahir di Maceio Brasil pada 26 Februari 1983. Sejak tahun 2001 dia membela klub Portugal, Maritimo.Â
Pepe pun memilih membela Timnas Portugal. Bahkan, sampai saat ini di usia 38 tahun, Pepe masih ada di skuat Timnas Portugal. Prestasi terbaik Pepe bersama Portugal adalah juara Euro 2016 dan UEFA Nations League 2019.Â
Pepe (depan). foto: PATRIK STOLLARZ/AFP dipublikasikan kompas.com
Francileudo Santos dan Jose Clayton
Namanya keduanya tentu agak asing. Tapi, bagi warga Tunisia Santos dan Clayton adalah pahlawan. Mereka mampu membawa Tunisia juara Piala Afrika 2004. Itu adalah gelar satu-satunya bagi Tunisia sampai saat ini. Santos juga jadi topskor di ajang itu dengan 4 gol. Dia lahir di Ze Doca, Brasil pada 20 Maret 1979. Sementara Clayton lahir di Sao Luis, Brasil pada 21 Maret 1969.
Marcos Senna
Lelaki ini kelahiran Sao Paulo, Brasil pada 17 Juni 1976. Dia memutuskan menjadi pemain Timnas Spanyol. Senna adalah andalan di lini tengah Spanyol ketika negara itu juara Euro 2008. Namun, cedera membuatnya tak bisa membela Spanyol di Piala Dunia 2010. Posisinya digantikan Sergio Busquets.
Marcos Senna. foto: Yamil Lage/AFP dipublikasikan juara.bolasport.com
Ruy Ramos
Dia kelahiran Rio de Janeiro pada 9 Februari 1957. Ramos memutuskan membela Timnas Jepang. Prestasi terbaiknya adalah menjadi bagian Jepang saat juara Piala Asia 1992.
Ruy Ramos. foto: OLYMPIC COUNCIL OF ASIA dipublikasikan juara.bolasport.com
Marcelo Martins Moreno
Nama ini agak beda dengan nama lain di atas. Moreno memang kelahiran Bolivia dari ayah seorang Brasil. Namun di level umur, dia membela Brasil. Kemudian, dia akhirnya membela Bolivia di level senior. Capaian hebatnya adalah, dia menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Timnas Bolivia, setidaknya sampai saat ini. Moreno telah membuat 25 gol bagi Bolivia.
Marcelo Martins Moreno. foto: Dok. ca2015.com dipublikasikan kompas.com
Banyak yang Lain
Selain nama-nama di atas, masih banyak pemain yang dari Brasil memilih bergabung ke negara lain. Namun,  banyak dari mereka tidak atau belum memberikan trofi atau dapat gelar individu di level timnas. Misalnya saja, Diego Costa yang tak memiliki trofi di Timnas Spanyol. Ada juga Thiago Motta yang juga tak  memiliki trofi bersama Timnas Italia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI