Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Ganjar Presiden 2024" Menggema di Tengah Merebaknya Baliho Puan Maharani

23 Agustus 2021   11:52 Diperbarui: 23 Agustus 2021   12:09 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir tengah hari, terlihat di twitter. Ada kata kunci "Ganjar Presiden 2024" menggema. Sampai 11.29 WIB, ada 3.991 tweet tentang "Ganjar Presiden 2024". 

Tweet ini terkait dengan aksi kelompok Sahabat Ganjar yang melakukan dukungan serentak pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di 51 kota. Uniknya, dukungan ini menggema di tengah merebaknya baliho Puan Maharani, Ketua DPR RI.

Dukungannya tentu saja agar Ganjar bisa menjadi  Presiden pada 2024. Dukungan massif ini, sepengetahuan saya adalah kali pertama untuk kontestasi Pilpres 2024. Mungkin sebelumnya ada dukungan kepada sosok tertentu. Tapi, dukungan massif saya pikir baru kali ini terjadi.

Dukungan ini sepertinya ingin menjelaskan posisi tawar Ganjar di Pilpres 2024. Saya tentu tak tahu apakah ini memang sesuatu yang digerakkan Ganjar atau sesuatu yang datang dari akar rumput. Hanya saja, kalau mendengar pernyataannya, tentu ini gerakan sukarela akar rumput.

Terlepas soal siapa yang menggerakkan, sekali lagi ini adalah cara untuk menaikkan posisi tawar Ganjar. Dukungan ini ingin menunjukkan bahwa Ganjar ibarat barang dagangan yang berpotensi laris.

Kerangkanya saya pikir adalah, siapa yang mengusung Ganjar di Pilpres 2024, maka akan menang. Apalagi, dukungan pada Ganjar ini digambarkan sebagai dukungan yang tak hanya dari Jawa Tenga, tapi juga dari provinsi lainnya.

Dukungan dari banyak tempat ingin menunjukkan atau secara tak sengaja menunjukkan bahwa Ganjar didukung banyak wilayah, banyak elemen.  Lalu siapa sasaran dari aksi ini, tentu saja ada dua yakni PDIP dan partai politik selain PDIP.

"Ganjar Presiden 2024" bagi saya adalah marketing atau pemasaran yang dilakukan oleh mereka yang mendukung Ganjar. Muaranya tentu saja adalah PDIP dan non PDIP. PDIP seperti diketahui adalah parpol yang menaungi Ganjar sehingga dia bisa dua kali terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Gerakan ini ingin menunjukkan secara serius pada PDIP bahwa Ganjar adalah sosok yang potensial. Uniknya juga, gerakan ini muncul di tengah ramai baliho dari Puan Maharani, Ketua DPR RI yang juga elite PDIP.

Ada semacam pertarungan tak langsung yang terlihat. Yang satu ingin memaksimalkan baliho dan yang satu ingin membuktikan melalui dukungan nyata. Ini adalah tarik menarik yang luar biasa, menurut saya. Pendukung Ganjar, dalam hal ini ingin meyakinkan pihak PDIP bahwa Ganjar lah yang paling tepat menjadi capres pada 2024.

Selain PDIP, saya pikir aksi pendukung Ganjar juga mengintip peluang maju dari parpol lainnya. Saya pikir mereka tak masalah jika ada parpol lain yang mengusung Ganjar, sekalipun Ganjar adalah kader PDIP. Pertanyaannya mungkinkah?

Ya mungkin saja kalau soal politik. Bisa saja, parpol yang selama ini berseberangan dengan PDIP akan mencalonkan Ganjar. Misalnya saja Partai Demokrat. Diketahui Partai Demokrat juga termasuk partai yang mengusung Ganjar di Pilkada Jawa Tengah 2018.

Tapi, bisa juga parpol yang kini ada di pemerintahan juga mengusung Ganjar. Misalnya saja NasDem. Tak menutup kemungkinan NasDem mengusung Ganjar. Apalagi jika sosok Ganjar digandengkan dengan Anies Baswedan yang sudah lama punya hubungan baik dengan NasDem.

Maka, ini adalah isyarat pertama dari pihak Ganjar. Bisa jadi, gerakan ini akan terus menggema jika memang sangat berhasrat mengusung Ganjar. Satu hal lagi, Ganjar tak terlalu dipersoalkan dalam hal ini. Sebab, dia hanya sosok yang digaungkan. Dia tetap saja kerja dan pernah mengaku tak memikirkan urusan politik.

Sekuat apa  gerakan ini membuat parpol tertarik? Kita lihat saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun