Dalam sejarah sepak bola Eropa, bukan hanya Paris Saint-Germain (PSG) yang bertabur bintang. Pernah ada juga Real Madrid yang dikenal Los Galacticos, dan The Dream Team AC Milan.
Menengok ke belakang, PSG perlu menjadikan AC Milan sebagai pelajaran. AC Milan yang bertabur bintang, gagal juara Liga Champions.
Kapan The Dream Team AC Milan itu? Kalau menurut saya, yang tepat disebut The Dream Team adalah AC Milan di musim 1992-1993. Pada musim panas 1992, AC Milan melakukan pembelian beberapa pemain bintang. Siapa saja mereka?
Pertama adalah Jean Pierre Papin. Papin dibeli Milan dari Marseille dengan harga 10 juta poundsterling di masa itu. Kalau 1 poundaterling saat ini setara dengan Rp 19.000 an, maka harga Papin adalah Rp 190 miliar di masa kini.Â
Tapi saya pikir nilai poundsterling sekarang sudah berlipat naik dibanding tahun 90-an. Harga Papin jadi rekor pembelian termahal dunia di kala itu.
Papin adalah striker berkelas saat itu. Dia moncer bersama Marseille dan ikut membawa klub tersebut lolos ke final European Cup 1991.
Sayangnya, di final Marseille kalah adu penalti dari Red Star Belgrade atau yang saat ini dikenal juga dengan nama Crvena Zvezda. Papin dikenal karena beberapa gol akrobatiknya. Di tahun itu, Papin juga andalan Timnas Prancis.
Kedua adalah Dejan Savicevic. Savicevic dibeli dari Red Star Belgrade pada musim panas 1992. Savicevic adalah pemain nomor 10 yang membawa Red Star juara European Cup mengalahkan Marseille.
AC Milan merogoh duit 9,4 juta poundsterling untuk menggaet Savicevic. Nilai itu tentu sangat besar. Mau tahu berapa rupiah? Ya hitung sendiri saja, bisa dibandingkan dengan harga Papin.
Ketiga adalah Gianluigi Lentini. Dia adalah pemain sayap asal Torino. Lentini dibeli AC Milan pada 1992 dari Torino dengan harga 13 juta poundsterling. Dia langsung memecahkan rekor pemain termahal dunia yang beberapa hari sebelumnya dipegang Papin.