Ada dua hal yang hendak saya tulis tentang angkat besi. Pertama tentang atlet Indonesia yang memegang rekor dunia dan keberhasilan Rahmat Erwin Abdullah yang meraih perunggu di angkat besi kelas 73 Kg pada Olimpiade 2020.
Tulisan ini hanya menegaskan saja bahwa Indonesia sangat potensial sebagai ladang munculnya lifter berkelas. Sesuatu yang patut disyukuri.
Ada empat rekor dunia angkat besi yang dipegang atlet Indonesia. Empat rekor itu dipegang oleh dua lifter Indonesia.
Satu rekor dunia dipegang Eko Yuli Irawan. Dia memegang rekor dunia untuk angkatan clean and jerk kelas 61 Kg. Angkatan yang dibuat Eko Yuli adalah 174 Kg pada kejuaraan dunia 2018 di Ashgabat, Turkmenistan.
Satu atlet Indonesia lain juga memegang rekor dunia, namun di level junior. Tak tanggung-tanggung, Rizki Juniansyah yang kini masih berusia 18 tahun, memegang tiga rekor dunia.
Rizki memegang rekor untuk kelas 73 Kg. Dia memegang rekor snatch 155 Kg, clean and jerk 194 Kg, dan angkatan total 349 Kg. Rizki membuat rekor kala menjadi juara dunia junior di kejuaraan dunia junior di Taskent, Uzbekistan Mei 2021.
Semoga Rizki jadi perebut medali emas di Olimpiade 2024. Apalagi performanya cukup menjanjikan.
Dua lifter Indonesia memegang rekor dunia menjelaskan bahwa angkat besi memang promadona. Angkat besi adalah potensi. Seperti yang saya tulis sebelumnya, angkat besi perlu diapresiasi.
Saya yakin jika angkat besi digenjot, akan makin banyak atlet berprestasi dari Indonesia. Bisa juga nantinya Indonesia merajai Olimpiade.
Kejutan Rahmat